Page 86 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 86

KATA-KATA DAN MASYARAKAT


            seperti para arkeolog tertentu, selalu menemukan tablet-tablet
            kuno—dan akhirnya dibawa kepada seseorang yang mampu
            membacanya. Rangkaian aneh dari nama-nama yang tak dapat
            dipahami dalam lambang-lambang kuno yang rapi tersebut
            mungkin saja hanya menjadi sebuah mantra ampuh dari masa
            kuno, dan tidak sulit untuk membayangkan bagaimana tablet
            itu sendiri pastinya dijunjung tinggi dan pesannya pada akhirnya
            digabungkan ke dalam praktik pengusiran hantu pada umumnya:
            Nah inilah mantra yang sangat tua dari tempat yang sangat jauh
            di Timur … aku tidak akan melafalkan kata-katanya dengan
            keras karena kita hanya boleh membisikkannya,    tetapi jika kita
            menuliskannya pada sebongkah batu dan mengenakannya,        atau
            menggantungkannya di sana,      maka hantu-hantu tidak akan
            datang lagi …
               Ada hal aneh lagi tentang azimat batu ajaib dari Mesopotamia.
            Inskrispi di atasnya sering kali benar-benar tulisan tangan yang
            mengerikan, dengan lambang-lambang kuneiform yang terbelah
            menjadi dua atau bahkan terbagi dalam dua baris, keduanya
            merupakan pelanggaran kejam terhadap konvensi penulisan.
            Untungnya, contoh-contoh yang paling buruk telah digali dengan
            selayaknya dari situs-situs kuno, karena jika tidak, semua orang
            justru akan mengatakan bahwa tablet-tablet itu palsu. Tentu saja
            seseorang dapat berpendapat bahwa ini bukan buah karya juru
            tulis atau sejenisnya, tetapi perajin buta aksara yang mengukir
            peristiwa di satu sisi dan menyalin tanpa pemahaman dari sebuah
            konsep asli di sisi yang lain. Namun, penjelasan ini tidak akan
            meyakinkan. Inskripsi-inskripsi magis secara konvensional harus
            bebas dari kesalahan supaya manjur, dan pengukiran gambar di
            atas azimat adalah, sangat berbeda dengan penulisan lambang,
            sering kali harus memenuhi standar keindahan yang tinggi
   http://facebook.com/indonesiapustaka  Batu-batu yang keras tidak pernah murah dan bahkan orang-
            sehingga memperlihatkan kemampuan perajinnya yang tidak akan
            pernah puas dengan lambang-lambang yang buruk dan rusak.

            orang yang tidak bisa membaca sama sekali akan merasakan
            bahwa tulisan yang ceroboh seperti itu tidak layak dibayar
            mahal. Namun pada saat yang bersamaan, mantra kuneiform




                                           75
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91