Page 97 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 97
Dr. Irving Finkel
tepat sebelum permainan itu hampir ketinggalan zaman, seorang
astronom terkenal dari Babilonia menuliskan tentang peraturan
permainannya. Tablet miliknya telah tiba di British Museum
pada 1879, dan selama bertahun-tahun teronggok di dalam
kotaknya di atas sebuah rak dalam sebuah lemari tablet yang
hampir di seberang meja saya. Tidak seorang pun yang pernah
menguraikan inskripsi itu, yang justru membuatnya menarik,
dan tidak lama kemudian menjadi benar-benar menggugah. Saya
menemukan (sebuah pekerjaan yang ‘99 persen berkeringat’)
bahwa permainan di balik peraturan-peraturan itu adalah
permainan Sumeria kuno ini: juru tulisnya mengibaratkan dua
belas persegi yang dimainkan di tengah-tengah papan sebagai
lambang zodiak dan bidak-bidaknya sebagai planet-planet yang
bergerak melalui mereka.
Saya mulai berburu literatur untuk menemukan semua contoh
arkeologis yang diketahui, tetapi pada hari-hari pertama yang
memusingkan setelah penemuan ini, sejawat saya Dominique
Collon masuk ke ruang kerja saya pada suatu pagi dan berkata
bahwa dia telah ‘menemukan Permainan Kerajaan Ur di lantai
bawah salah satu galeri kami.’ Secara alamiah saya meng anggap-
nya sebagai sebuah sindiran, tetapi dia menarik telinga saya
dan menyeret saya ke lantai bawah menuju sepasang banteng
raksasa berkepala manusia dari Khorsabad, ibu kota kerajaan
Sargon II, di lantai dasar. Dengan penuh kemenangan perempuan
itu menunjuk ke arah banteng di sebelah kiri dan menyalakan
senter (yang, anehnya, dia bawa) dan menyorotkan cahayanya
pada alas pualam usang tempat banteng itu berdiri. Sudut itu
memperlihatkan dengan jelas goresan kisi-kisi untuk Permainan
Kerajaan Ur yang tidak pernah diperhatikan oleh siapa pun sejak
kedatangan patung-patung itu pada 1850-an. Kisi-kisi itu telah
http://facebook.com/indonesiapustaka teknis telah datang dari Amerika, kata perempuan itu, tentang
digores lagi dengan ujung belati beberapa kali, tetapi desain
dua belas kotak itu tidak terbantahkan lagi. Sebuah pertanyaan
bagaimana perajin Assyria mengukir kaki banteng-banteng
itu dan seberapa lebar kuku kakinya, jadi dia turun untuk
memeriksa dengan penggaris dan senter, karena galeri itu selalu
86

