Page 20 - buku-Puisi
P. 20

20






                    Yang duduk di ceruk banir
                    Yang bersandar di pinang burung
                    Yang berteduh di bawah tukas
                    Yang berbulukan daun resam
                    Yang bertilamkan daun lirik
                    Yang berbuai di medan jelawai
                    Tali buaya semambu tunggal
                    Kurnia Tengku Sultan Berimbangan
                    Yang diam di Pagaruyung
                    Rumah bertiang terus jelatang
                    Rumah berbendul bayang-bayang
                    Bertaburkan batang purut-purut
                    Yang berbulu roma sungsang
                    Yang menaruh jala lalat
                    Yang bergendang kulit tuma
                    Janganlah engkau mungkir setia padaku
                    Matilah engkau ditimpa daulat empat penjuru alam
                    Mati ditimpa malaikat yang empat puluh empat
                    Mati ditimpa tiang Ka’bah
                    Mati disula besi kawi
                    Mati dipanah halilintar
                    Mati disambar kilat senja
                    Mati ditimpa Qur’an tiga puluh juz
                    Mati ditimpa kalimah
                                  (Hooykas, via Djamaris dalam Setyawati, 2004:212).

                           Mantera memiliki ciri  yang khas,  yaitu (1) pemilihan kata sangat saksama, (2)

                    bunyi-bunyi diusahakan berulang-ulang dengan maksud memperkuat daya sugesti kata,


                    (3) banyak digunakan kata-kata yang kurang umum dalam kehidupan sehari-hari dengan

                    maksud  memperkuat  daya  sugesti  kata,  (4)  jika  dibaca  secara  keras  mantera


                    menimbulkan  efek  bunyi  yang  bersifat  magis,  yang  diperkuat  oleh  irama  dan  metrum

                    yang  biasanya  hanya  dipahami  secara  sempurna  oleh  pawang  ahli  yang  membaca

                    mantera secara keras (Waluyo, 1991:8).


                    Contoh pantun:

                    Kemumu di dalam semak
                    Jatuh melayang seleranya
                    Meskipun ilmu setinggi tegak
                    Tidak sembahyang apa gunanya
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25