Page 19 - buku-Puisi
P. 19

19






                           Fenomena-fenomena  tersebut  menggambarkan  bahwa  kita  makin  sulit  untuk

                    menjelaskan  puisi  dari  konsep  penyimpangan  penggunaan  bahasa.  Apalagi  kini  telah


                    lahir genre baru dalam sastra, yakni sastra komputer. Seperti disimpulkan oleh Anbeek

                    bahwa teks sastra tergantung kepada pembaca. Namun, untuk kepentingan akademis, kita


                    perlu memadukan pemikiran di atas dengan pemikiran dalam perkembangan berikutnya.

                    Berdasarkan  kajian  di  atas,  pemikiran  itu  dapat  berupa  bahwa  puisi  merupakan  karya


                    emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindra, susunan kata, kata-kata

                    kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur dengan memperhatikan pembaca.




                               n
                              e
                               n
                                i
                                i
                            -
                           s
                             j
                              e
                             j
                                     i
                                     i
                                    u
                                      i
                                      s
                                      s

                                 s
                                 s
                                    u
                                  P

                       Jeniss--jenis PPuisii
                        e
                        e
                    C. C. C. C.  Jenis-jenis Puisi
                       J
                       J
                           i
                           i
                         n
                         n
                           Di dalam perkembangan dunia modern, puisi makin beragam. Keberagaman ini
                    sesungguhnya  sudah  tampak  di  dalam  pengertian  puisi.  Berikut  ini  dikemukakan
                    berbagai jenis puisi berdasarkan kriteria tertentu.
                           Berdasarkan perkembangannya dalam sejarah sastra dikenal adanya puisi lama,
                    puisi modern, dan puisi mutakhir. Selanjutnya, puisi lama dibedakan menjadi beberapa
                    jenis,  antara  lain  mantera,  pantun,  talibun,  syair,  dan  gurindam.  (Djamaris,  dalam
                    Setyawati  dkk,  2004:  211).  Mantera    adalah  jenis  puisi  yang  paling  tua  dalam  sastra.
                    Mantera diciptakan dalam kepercayaan animisme dan dinamisme untuk dibacakan dalam
                    acara  berburu,  menangkap  ikan,  mengumpulkan  hasil  hutan  untuk  membujuk  hantu-
                    hantu yang baik dan menolak hantu yang jahat (Djamaris, dalam Setyawati dkk, 2004:
                    211).
                    Contoh mantera:

                    Assalamualaikum anak cucu hantu pemburu
                    Yang  diam di rimba sekampung
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24