Page 139 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 1
P. 139
Inspiring Lecturer Paragon
menjadi titian, hadiahnya di seberang, bisa jadi media pendidikan
inovatif. Siswa atau mahasiswa dapat belajar sesuatu darinya.
Sebetulnya, negara ini pun pernah inovatif baik dalam bidang
pendidikan maupun bidang lain. Menulis di atas daun lontar salah
satunya. Inovasi pada jamannya, ketika bangsa lain pun tidak
melakukannya.
Di bidang olah raga ada King smash. Liem Swie King terkenal
dengan jumping smash-nya yang ikonik, yang telah diakui sebagai
jenis pukulan ofensif paling agresif dalam bulu tangkis. Meski
beberapa pemain konon diklaim sebagai pencetus gerakan tersebut,
Liem diterima secara luas sebagai orang yang mempopulerkan
jumping smash dan menjadikannya kekhususan darinya. Tidak seperti
kebanyakan pemain pro sebelumnya yang menggunakan gerakan
hopping leg untuk mengimbangi celah lateral untuk mencapai
shuttlecock, Liem secara efektif menggunakan lompatan vertikal yang
lebih tinggi dalam mengeksekusi smash-nya. Ini inovasi. Diajarkan
dalam pelatihan bulu tangkis, tentu inovatif. Atau juga, servis-servis
Kevin Sanjaya, semisal The Flick Serve atau Servis Menjentik sebagai
teknik servis yang sering membuat lawan kesal adalah teknik servis
dengan menjentikkan atau melakukan flick shuttlecock ke bagian
belakang lapangan lawan. Servis Kevin ini dilakukannya dengan
seolah-olah hendak melepaskan shutlecock ke posisi dekat dengan
ancang-ancang yang serupa dengan gaya pemain yang akan
melakukan itu dengan pukulan backhand. Namun saat hampir
melakukan pukulan, sepersekian detik shuttlecock sedikit dijauhkan
dengan posisi raket, sehingga pukulan Kevin bisa bisa mengarahkan
127

