Page 280 - My FlipBook
P. 280
Bagian Ketiga
yang mukmin…" (at-Taghabun: 2). Bahkan, Allah memberikan
kebebasan kepada manusia untuk melakukan atau meninggalkan;
untuk beriman atau mengingkari. Allah berfirman, “Maka
barangsiapa yang ingin (beriman), hendaklah ia beriman!
Barangsiapa yang ingin (kafir), silahkan ia kafir!” (al-Kahfi: 29).
2. Peran dan tugas manusia moderat hanyalah menyampaikan dan
menjelaskan kebenaran melalui ucapan atau perbuatan, tanpa
intimidasi atau paksaan. Allah berfirman, “Jikalau Tuhanmu
menghendaki, tentulah seluruh orang di muka bumi ini beriman. Maka,
apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar menjadi orang-orang
yang beriman?” (Yunus: 99).
3. Kesamaan nenek moyang dan martabat kemanusiaan. Hal ini selaras
dengan firman Allah., “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah
menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan;
serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kalian di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa di antara
kalian.” (al- Hujurat: 12) “Sesungguhnya Kami telah memuliakan
anak keturunan Adam dan mengangkut mereka di daratan dan di
lautan; Kami memberi mereka rezeki dari sesuatu yang baik-baik.”
(al-Isra’: 70). Manusia yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah
manusia yang paling bertakwa. Mereka berasal dari satu orang ayah.
Ikatan kemanusiaan di antara mereka selalu ada, baik mereka
kehendaki atau tidak. Ikatan ini melahirkan kewajiban-kewajiban
syariat, seperti berdiri ketika ada jenazah apapun keyakinannya. Imam
Bukhari meriwayatkan bahwa Nabi Saw berpapasan dengan jenazah.
Beliau pun berdiri. Seorang sahabat berkata kepada, “Itu adalah
jenazah seorang Yahudi.” Beliau bersabda, “Bukankah ia juga
268