Page 282 - My FlipBook
P. 282
Bagian Ketiga
Ayat di atas mencakup: ikatan kekeluargaan, ikatan kesukuan,
ikatan kebangsaan, ikatan kemaslahatan dan ikatan keagamaan
(islamiyah).
5. Saling hidup berdampingan. Kehidupan kelompok-kelompok yang
saling berinteraksi tidak akan terwujud damai tanpa adanya
koeksistensi yang saling toleran, baik dalam transaksi jual beli,
pemutusan perkara hukum dan hak bertempat tinggal. Sejarah
kehidupan kaum muslimin dipenuhi dengan gambaran indah tentang
interaksi luhur dengan kaum non muslim. Allah menentukan batasan
dan landasan hidup saling berdampingan dalam firman-Nya, “Allah
tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama; dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil.” (al-Mumtahanah: 8). Jikalau kaum
non muslim jika tidak memulai peperangan terlebih dahulu dan tidak
mengusir kaum muslimin dari tempat tinggal mereka, maka tidak ada
pilihan lain selain hidup berdampingan dengan baik bersama mereka.
Hidup berdampingan adalah kumpulan akhlak yang luhur. Kata “Al-
qisth” bermakna perilaku adil, memberikan karunia dan berbuat baik.
6. Saling tolong-menolong. Banyak sekali permasalahan-permasalahan
umum yang membentuk pola kebersamaan antara kaum muslimin
dengan non muslim yang memungkinkan mereka untuk saling tolong-
menolong di dalamnya. Begitu pula, bahaya yang mengancam
kehidupan mereka tidaklah sedikit. Selanjutnya, kebersamaan ini dapat
dijadikan sebagai landasan untuk hidup saling berdampingan dan
saling tolong-menolong.
b. Interaksi Yang Tidak Terbawa Arus
270