Page 287 - My FlipBook
P. 287
Isu-Isu Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal
oleh Islam terhadap orang yang menentang, tidak boleh dipandang dengan
pandangan yang salah; kemudian diasumsikan bahwa Islam dan kaum
muslimin adalah lemah dan hina yang menyebabkan mereka lebur dalam
eksistensi umat lain; hanyut dalam arus peradaban dan orientasi umat lain.
Kaum muslimin adalah umat yang mampu berdiri tegak untuk
menikmati keistimewaan mereka yang sangat eksklusif dan tetap
mendakwahkan keistimewaannya kepada non muslim dengan mau’idhoh
hasanah dan argumentasi yang masuk akal tanpa menyakiti dan menghina.
Mereka seperti yang digambarkan oleh Rasulullah Saw. dalam sabdanya,
“Satu dari sekian umat manusia; darah mereka bernilai setara; yang
paling rendah martabatnya berupaya untuk memberikan jaminan bagi
yang lain; mereka adalah tangan bagi bangsa lain (suka menolong).”.
Penutup
Al Qur’an telah menyatakan bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang
dikeluarkan untuk seluruh umat manusia. Mereka adalah umat yang moderat
sebagaimana yang difirmankan Allah, “Demikianlah Kami telah menjadikan
kalian (umat Islam) sebagai umat yang pertengahan (adil dan terbaik) agar
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia.” (al-Baqarah: 143).
Kata “al-wasath” dalam ayat ini bermakna adil, terbaik dan keutamaan,
maka manusia sangat membutuhkan orang yang dapat mengkristalkan makna-
makna ini dalam realita kehidupan agar dapat menyelematkan mereka dari
kegersangan materilistik dan jeratan lumpur tanah yang hina. Dunia tidak akan
mengenal kebahagiaan dan ketenteraman kecuali setelah kaum muslimin berada
di muka, sebagai pemimpin umat dan guru dunia. Apakah kaum muslimin telah
berhasil merealisasikan hal itu? Tidak diragukan lagi, jawabannya adalah iya.
Allah berfirman, “Tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun
orang-orang kafir membencinya.”(as-Shaf: 8).
275