Page 286 - My FlipBook
P. 286

Bagian Ketiga



                    bahagia  di  bawah  kepemimpinan  Islam;  untuk  mewujudkan  nilai

                    keadilan,  mengemban  tugas  besar,  menebar  perdamaian  dan  menolak
                    kezaliman.  Selama  kaum  muslimin  masih  hidup  dalam  kondisi  yang

                    lemah dan kezaliman tersebar di mana-mana, mereka berkonsentrari pada

                    upaya  menanamkan  rasa  bangga  terhadap  Islam  dan  nilai-nilai  yang
                    dikandungnya,  yaitu  nilai  kebenaran,  keadilan  dan  keluhuran.  Dengan

                    begitu,  keimanan  mereka      semakin  menguat;  mereka  semakin  siap

                    memikul  berbagai  macam  kesulitan  dan  siap  berkorban  hingga  Allah
                    SWT merubah kondisi hidup mereka. Selanjutnya, apabila Allah SWT

                    Menyerahkan kepemimpinan dunia kepada mereka, tidak terlihat pada
                    diri  mereka  sikap  angkuh  dan  congkak; tidak  menolak  kebenaran  dan

                    berbuat zalim terhadap umat manusia; tidak melakukan penumpasan etnis
                    atas  kezaliman-kezaliman  mereka  di  masa  lalu.  Sejarah  mencatatkan

                    sikap  luhur  ini  sejak  peristiwa  penaklukan  kota  Makkah;  di  mana

                    Rasulullah  Saw.  bersabda  kepada  kaum  yang  semula  menyakiti  dan
                    berusaha membunuhnya, “Sekarang pergilah, kalian semua bebas!”


                         Selanjutnya,  ketika  kaum  muslimin  berhasil  mengalahkan  kaum
                    Tartar  yang  telah  menghancurkan  kota  Baghdad  dan  menebarkan

                    kehancuran di negeri Islam, sejarah tidak pernah mencatat bahwa kaum
                    muslimin membalas dendam atas mereka. Sebaliknya, kamu muslimin

                    memaafkan mereka dan berdamai seperti yang diperintahkan oleh Allah
                    Swt.. Dengan sikap ini, kaum muslimin berhasil merealisasikan makna

                    dan nilai moderat (wasathiyah).

                d.  Sikap Toleransi Yang Tidak Menghinakan Diri


                            Muslim  moderat  adalah  muslim  yang  toleran  akan  tetapi  tak
                    pernah  menggadaikan  dan  menghinakan  keyakinan  dirinya.  Sikap

                    toleransi yang baik, interaksi luhur dan akhlak mulia yang ditunjukkan




            274
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291