Page 451 - My FlipBook
P. 451
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
Kesetaraan Gender :
Konsep dan Dampaknya Terhadap Islam
Oleh: Adian Husaini
Anggota Majelis Tabligh & Dakwah KhususPP Muhammadiyah
Periode 2005-2010
”Amerika Serikat juga memberikan pendanaan kepada berbagai
organisasi Muslim dan pesantren untuk mengangkat persamaan jender
dan anak perempuan dengan memperkuat pengertian tentang nilai-nilai
tersebut di antara para pemimpin perempuan masyarakat dan membantu
demokratisasi serta kesadaran jender di pesantren melalui pemberdayaan
pemimpin pesantren laki-laki dan perempuan.” (Program Amerika
Serikat dalam mengembangkan paham kesetaraan gender. Lihat:
http://www.usembassyjakarta.org/bhs/Laporan/indonesia_Laporan_depl
u-AS.html ).
“Mukhthi’un man zhanna yawman anna li-asysya’labi diinaa --Adalah keliru, orang yang
menyangka, bahwa suatu hari, serigala punya agama. (Pepatah Arab).
Pada Hari Jumat, 18 Maret 2005, dunia Islam disuguhi satu tontonan yang ganjil.
Ketika itu, Amina Wadud, seorang feminis liberal, memimpin shalat Jumat di sebuah
Gereja Katedral di Sundram Tagore Gallery 137 Greene Street, New York. Wadud,
seorang profesor Islamic Studies di Virginia Commonwealth University, menjadi imam
sekaligus khatib, dalam salat Jumat yang diikuti sekitar 100 jamaah, laki-laki dan wanita.
Shaf laki-laki dan wanita bercampur. Sang Muazin pun seorang wanita, tanpa kerudung.
Amina Wadud adalah seorang feminis. Ia menulis buku berjudul Qur’an and
Woman: Rereading the Sacred Text from a Woman’s Perspective (Diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia dengan judul Quran menurut Perempuan, (Jakarta: Serambi,
2001). Melalui bukunya, Wadud berusaha membongkar cara menafsirkan al-Quran
‘model klasik’ yang dinilainya menghasilkan tafsir yang bias gender, alias menindas
wanita. Ia tidak menolak al-Quran. Tetapi, yang dia lakukan adalah membongkar metode
tafsir klasik dan menggantinya dengan metode tafsir gaya baru yang dia beri nama
“Hermeneutika Tauhid”. Dengan metode tafsir gaya baru itu – meskipun al-Qurannya
sama – maka produk hukum yang diperoleh juga sangat berbeda. Sebagaimana banyak
439