Page 528 - My FlipBook
P. 528

Bagian Kempat



            dan dihayati pemeluknya harus dikalahkan oleh HAM yang oleh para penganut
            agama dinilai sebagai"produk manusia" itu.

                  Memang harus diakui dan disadari mesti akan terjadi tarik-menarik antara
            ketaatan terhadap keyakinan terhadap ajaran agama yang dipeluk dan ketaatan
            terhadap hukum selaku warga negara atau warga dunia. Satu-satunya cara sebagai
            jalan tengah adalah :  menghormati HAM global dan melaksanakannya namun
            tetap  sebatas  tidak  bertentangan  secara  diametral  terhadap  isi  ajaran  agama
            yang dianutnya.

            Mengapa Agama Islam Menolak LGBT ?

                  Agama Islam menolak merebaknya perilaku dan kultur LGBT antara lain
            disebabkan  beberapa  hal.  Pertama,  Al-Qur'an  secara  jelas  telah  mengisahkan
            kaum Nabi Luth telah melakukan perbuatan "fahisyah" (perbuatan yang sangat
            merusak berupa perbuatan homoseksual) yang belum pernah terjadi pada masa-
            masa sebelumnya, mereka menyalurkan nafsu seksualnya bukan dengan lain jenis
            kelamin,  melainkan  dengan  berjenis  kelamin  sama  (QS  Al-A'raf,  7  :  80-81).
            Sekalipun  ungkapan  ayat  Al-Qur'an  ini berupa  kisah,  namun  isi  dari  kisah  itu
            menunjukkan  larangan  untuk  berbuat  sebagaimana  dimuat  dalam  kisah,  yaitu
            perbuatan homoseksual yang sekarang lebih bervariasi lagi menjadi lesbian, gay,
            biseksual, dan transgender.

                  Ungkapan kisah dalam ayat 80-81 Surat Al A'raf tersebut diakhiri dengan
            balasan setimpal atas perbuatan yang tak lazim tersebut yang termuat dalam ayat
            84 yang di situ dikisahkan bahwa kaumnya Nabi dihujani dengan hujan bebatuan
            sampai binasa sebagai imbalan bagi orang-orang yang durhaka.

                  Ungkapan  kisah  siksa  ini  mempertegas  larangan  melakukan  perbuatan
            homoseksual sebagaimana yang dilakukan kaumnya Nabi Luth. Memang harus
            diakui, pemberlakuan larangan ini memang dari rasa iman atau keyakinan, bukan
            oleh hukum positif. Sungguhpun begitu, sebenarnya larangan berlatar belakang
            keimanan  adalah  jauh  lebih  dihayati  daripada  larangan  yang  hanya  bermotif
            hukum positif.

                  Kedua,  dalam ayat  80  Surat  Al  A'raf  di  atas  dinyatakan  bahwa  perilaku
            homoseksual kaumnya Nabi Luth merupakan perilaku yang sebelumnya belum
            pernah  ada.  Ini  mengandung  arti  bahwa  perilaku  homoseksual  tersebut  motif





            516
   523   524   525   526   527   528   529   530   531