Page 524 - My FlipBook
P. 524
Bagian Kempat
menjadi berkelamin laki-laki yang demikian orientasi ketertarikan seksualnya
berubah total dari semulanya. (Saleh, 2018:10)
Ada istilah haru yang mengiringi LGBT ini, yaitu istilah LGBTIQ. Huruf-
huruf “IQ” berarti “Intersexes queer and questioned”. Intersexes artinya
seseorang yang terlahir dengan kelamin tertentu yang tidak sesuai dengan definisi
tipikal kelaminnya tersebut. Sedangkan kata “queer” berarti sesuatu yang aneh
atau tidak wajar. Artinya, perilaku seksual tidak wajar karena lebih tertarik
terhadap sesama jenis kelamin daripada tertarik terhadap yang berlainan jenis
kelamin. Sementara kata “questioned” berarti sedang mencari jati diri yang sesuai
sebab adanya perasaan berbeda antara kenyataan kelamin yang melekat pada
tubuhnya dan kecenderungan orientasi ketertarikan seksualnya(seperti yang
dialami oleh banci atau bencong). Istilah “LGBTIQ” ini semula ditolak kalangan
pelaku LGBT, namun akhirnya mereka terima, malahan sepertinya mereka jadikan
identitas mereka (Saleh, 2018:10).
Sejarah
Dukung-mendukung tentang konsep dan gerakan LGBT sudah dimulai sejak
tahun 1970-an. Pada tahun 1978 didirikan sebuah organisasi yang bertujuan untuk
mendukung dan sekaligus memperjuangkan setatus dan hak kaum LGBT yang
disebut the international lesbian gay biseksual trans and intergender (ILGA).
Tujuan perjuangan organisasi ini adalah mengorganisasikan “tindakan politik
pada tataran internasional dalamhal pemenuhan hak-hak LGBT termasuk upaya
untukmemberikan tekanan poltik kepada pemerintah negar-negara yang dinilai
kontra atau diskriminatif terhadap LGBT”(Salch, 2018:11).
Perjuangan organisasi diatas didasarkan strategi sebagai berikut pertama
mengusulkan kepada uni eropa dan komisi HAM (Hak-hak asasi manusia) eropa
untuk meyetarakan hak-hak LGBT. Kedua memanfaatkan peristiwa-peristiwa
dunia untuk membuat popular perjuangan LGBT, misalnya dengan melakuka
demonstrasi pada tahun 1980 di iran dan acara olimpiade misim panas di rusia
pada tahun 1980 pula, sebagai hasilnya isu LGBT mendapat perhatian dan
dukungan dari parlemen Uni Eropa pada tahun 1984 dan pada tahun 1993 usulan
perlindungan terhadap kaum minoritas di bawah naungan Desan Sosial dan
Ekonomi PBB diterima dan pada tahun 2005 resmi masuk sebagai anggota majelis
pertimbangan Desan Sosial dan Ekonomi PBB. Dari sinilah kalangan yang pro
512