Page 522 - My FlipBook
P. 522
Bagian Kempat
melalui Jurnal Justisia yang terbit atas izin Dekan Fakultas Syariat IAIN Semarang. (Lihat,
Jurnal Justisia, edisi 25 Tahun XI, 2004). Di dalam Jurnal ini, nama Prof. Ahmad Rofiq juga
dicantumkan sebagai salah satu konsultan. Dukungan terhadap perkawinan sejenis
(homoseksual dan lesbianisme) yang sangat berarti kemudian datang dari Prof. Musdah
Mulia dari UIN Jakarta.
Pada pengantar redaksinya, Jurnal Justisia juga menggunakan dalil
kemaslahatan manusia untuk menghalalkan perkawinan sesama jenis. Dengan logika
seperti itulah, maka dalil-dalil yang qath’iy pun bisa diubah maknanya. Pada pengantar
redaksinya, Jurnal ini menulis: ”Lantas, kenapa pernikahan homoseksual mesti dilarang,
padahal justru ada unsur kemaslahatan, khususnya bagi diri si homoseks dan umumnya
bagi umat manusia yang kini dilanda krisis.”
Jika hukum-hukum Islam yang sudah qath’iy boleh diubah atas dasar faktor
kemaslahatan semata, tentu pertanyaannya adalah apa makna kemaslahatan dan
menurut siapa? Soal manfaat dan maslahat, lokalisasi perjudian dan pelacuran pun ada
maslahatnya. Perkawinan sejenis juga ada manfaatnya, bagi mereka. Korupsi juga ada
manfaatnya bagi koruptor. Narkoba juga ada manfaatnya.
Kaum Yahudi dimurkai oleh Allah karena mereka berani merusak ajaran para
Nabi. (QS 2: 75, 79). Dengan alasan kemaslahatan juga, kaum Yahudi liberal kini
menyelenggarakan perkawinan homo dan lesbi di sinagog-sinagog mereka. Mudah-
mudahan kita selalu bisa menghayati doa kita shalat: agar kita dijauhkan dari jalan kaum
yang dimurkai Allah, yakni kaum al-maghdlub. (***)
510