Page 168 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 168

E.6. KPU Kabupaten/Kota


           KPU  Kabupaten/Kota  bersifat  tetap  dan  berkedudukan  di  ibu  kota
           Kabupaten/Kota.  KPU  Kabupaten/Kota  beranggotakan  lima  orang  yang
                                                                                  44
           terdiri  seorang  Ketua  merangkap  anggota  dan  empat  orang  anggota.
           Anggota  KPU  Kabupaten/Kota  dipilih  dan  ditetapkan  oleh  KPU.  KPU
           Kabupaten/Kota  bertanggung  jawab  atas  penyelenggaraan  Pemilu  di
           wilayah Kabupaten/Kota. Berbeda dengan KPU dan KPU Provinsi, secara
           fungsional  KPU  Kabupaten/Kota  adalah  implementator  dan  pengawas
           Kepemiluan  di  tingkat  Kabupaten/Kota  yang  membentuk  PPK,  PPS  dan
           KPPS,  mengkoordinasikan  dan  mengendalikan  tahapan  pelaksanaan
           Pemilu  oleh  PPK,  PPS  dan  KPPS,  memutakhirkan  data  pemilih,
           menindaklanjuti  temuan  pelanggaran  dan  memberi  sanksi  administrasi
           kepada  jajaran penyelenggara pemilu di bawahnya.


           Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya, Anggota KPU
           Kabupaten/Kota  melakukan  pembagian  tugas  dalam  bentuk  Divisi  dan
           Koordinator  Wilayah  (Korwil)  yang  ditetapkan  dengan  keputusan  KPU
           Kabupaten/Kota.  45   Setiap  angota  KPU  Kabupaten/Kota  menjadi  Ketua
           untuk  satu  divisi/korwil  dan  dapat  menjadi  wakil  ketua  untuk  satu
                        46
           divisi/korwil.  Pembentukan  korwil  dilakukan  dengan  membagi  daerah
           kecamatan atau sebutan lain untuk setiap korwil dengan memperhatikan
           jarak wilayah kecamatan atau sebutan lain, jumlah penduduk di wilayah


        44    Pasal  10  ayat  1  huruf  c  dan  ayat  (2)  UU  Pemilu  awalnya  mengatur  jumlah  anggota  KPU
           Kabupaten/Kota  sebanyak  3  (tiga)  atau  5  (lima)  orang.  Penetapan  Jumlah  angota  KPU
           Kabupaten/Kota  tersebut  didasarkan  pada  kriteria  jumlah  penduduk,  luas  wilayah  dan  jumlah
           wilayah  administratif  pemerintahan.  Namun  Putusan  Mahkamah  Konstitusi  Nomor  31/PUU-
           XVI/2018 membatalkan ketentuan tersebut. Putusan MK tersebut menyatakan frasa ‘3 (tiga) atau 5
           (lima)  orang’  dalam  Pasal  10  ayat  (1)  huruf  c  dan  frasa‘3  (tiga)  orang’  dalam  Pasal  52  ayat  (1)
           bertentangan dengan UUD RI Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara
           bersyarat  sepanjang  tidak  dimaknai  ‘5  (lima)  orang’.  Menurut  Mahkamah,  tidak  rasional  jika
           mengurangi anggota KPU Kabupaten/Kota dengan alasan demi mengurangi beban anggaran dalam
           Pemilu Serentak 2019. “Mengurangi jumlah anggota KPU Kabupaten/Kota di beberapa kabupaten
           dan kota menjadi berjumlah 3 orang di tengah bertambahnya beban kerja penyelenggaraan pemilu
           legisatif dan pemilu presiden dan wakil presiden serentak tahun 2019 adalah sesuatu yang irasional”,
           sebut Mahkamah dalam pertimbangan hukumnya.
        45    Pasal 33 dan pasal 37,  PKPU Nomor 8 tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
           Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
        46    Pasal 34 dan Pasal 36, PKPU Nomor 8 tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
           Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota


    152     BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173