Page 26 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 26

Gambar 11.7  Efek gerak Bumi terhadap arah datang cahaya.
                                                   (A E Roy and D Clarke)


                   2.9. ABERASI CAHAYA BINTANG

                            Dalam pengamatan, posisi bintang di langit ternyata berubah-ubah dan tidak tepat
                      bersesuaian  dengan  posisinya.  Cahaya  bintang  yang  sampai  pada  pengamat  dapat
                      dianggap terbelokkan, akibat gerak Bumi mengelilingi Matahari. Secara metematis, hal
                      ini  dapat  diterangkan  dengan  vektor,  namun  sebenarnya  banyak  kejadian  sehari-hari
                      yang mirip yang dapat membantu menjelaskan peristiwa ini. Jika kita berada di dalam
                      mobil yang diam saat hujan, akan nampak butir hujan yang jatuh tegak lurus (jika angin
                      tidak bertiup) ke atap mobil, namun jika mobil begerak kencang nampaklah jika butir-
                      butir hujan terlihat menghantam langsung kaca depan mobil dan dari jendela di samping
                      Anda butir hujan terlihat jelas menempuh arah miring (sudut) yang berlawanan gerak
                      mobil Anda.
                            Demikian  pula  yang  terjadi  pada  observatorium-observatorium  di  Bumi.
                      Kecepatan Bumi mengelilingi Matahari diberikan oleh

                                2a       2  , 1 (  496 10 8 )
                                                                         1 -
                            v                                29 , 78   km s
                                 T    ( 365 , 25 24 60 60 )

                            Sedangkan kecepatan rotasi Bumi jauh lebih kecil dan lokal dibanding kecepatan
                      orbitnya.  Suatu  bintang  dengan  altitude  sebenarnya     akan  teramati  jika  teleskop
                      diarahkan pada altitude  '  dengan hubungan

                            sin '    sin(   ) ' 
                              c         v

                                         v
                            sin(   ) '    sin '
                                         c





                                                                       Astronomi dan Astrofisika  25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31