Page 14 - PAH 7.2
P. 14
adalah unsur kejiwaan yaitu ̄tm̄n itu sendiri, sedangkan prakerti adalah
badan-jasma itu sendiri.
2. Kitab Bhagavadgita, II. 23
“nai ’nam chindanti šastrãni
nai ‘nam dahati pãvakah
na cai ‘nam kledayanty ãpo
na šosayati mãrutah”
Terjemahan:
Senjata tidak dapat melukai Dia
dan api tidak bisa membakar-Nya
angin tidak dapat mengeringkan Dia
dan air tidak bisa membasahi-Nya.
Dari sloka diatas dapat diketahui bahwa senjata tidak dapat melukai
̄tm̄n, api tidak dapat membakar ̄tm̄n, angin tidak dapat mengeringkan
̄tm̄n, dan air tidak dapat membasahi ̄tm̄n. Begitu ̄tm̄n ya bersifat
achodya, adahya, akledya, dan acesyah.
3. Kitab Bhagavadgita, II. 24
“acchedyo ’yam adahyo ’yam
akledyo ’sosya eva ca
nityah sarva-gatah sthanur
acalo ’yam sanatanah”
Terjemahan:
dia tidak dapat dilukai, dibakar
juga tidak dikeringkan dan dibasahi
Dia adalah abadi, tiada berubah
tidak bergerak, tetap selama-lamanya.
Dengan mencermati sloka diatas, ̄tm̄n tidak dapat dilukai, dibakar,
dikeringkan, ataupun dibasahi. ̄tm̄n abadi adanya, tidak berubah, tidak
bergerak, da tetap selama-lamanya. Demikia sifat-sifat ̄tm̄n.
44 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII