Page 170 - E-Modul FLIP BOOK
P. 170


                                                  m  v   m  v ...   m  v
                                                                             
                                                                
                                          m 
                                              v 
                                    
                                   
                                                     2
                                                                 3
                                                        2
                                                             3
                                    v pm    1  1  m  m   m ...   m N  N  N                 Pers.(8.47)
                                                              3
                                                   1
                                                        2
                                                                             
                                                      
                                            v      v       v           v
                                       m    1   m    2    m  3   ...   m  N
                                 v      1   t   2   t    3   t       N    t 
                                      pm                                                      Pers.(8.48)
                                   t           m   m    m  ...  m
                                                  1    2    3        N
                  Dengan mengingat definisi percepatan, kita selanjutnya dapat menulis
                                                                  
                                       m  a  m  a   m  a ...  m  a
                                                           3
                                                   2
                                                        3
                                  a pm    1  1 m  2 m  m ...  m  N  N                      Pers.(8.49)
                                              1    2    3        N
                                                       
                                                                                    
                  Dengan  a  pm  percepatan pusat massa,  a percepatan benda pertama,  a  percepatan benda
                                                        1
                                                                                     2
                          
                  kedua,  a  percepatan benda ketiga, dan seterusnya. Kita juga dapat menyatakan dalam
                           3
                  komponen komponennya seperti pada persamaan 8.43 sampai 8.45.
                        Tampak juga bahwa rumus untuk menghitung percepatan pusat massa persis sama
                  dengan  rumus  untuk  menghitung  posisi  pusat  massa  maupun  kecepatan  pusat  massa.
                                                                 
                  Selanjutnya, mengingat hukum Newton II  F    m a , kita juga dapat menulis:
                                                                   
                                                   F   F   F  ...   F
                                                     1
                                                          2
                                                  a pm    m   m   m  ...  m N N              Pers.(8.50)
                                                               3
                                                     1
                                                          2
                                                               3

                  L.    Hubungan  Gerakan  Pusat  Massa  dan  Hukum  Kekekalan  Momentum
                        Linier
                        Telah kita bahas jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem maka momentum
                  total sistem konstan meskipun terjadi tumbukan antar sistem.
                                                                     
                                               p 1   p 2   p 3   p 1   p 2   p
                                                                          3
                  Kita bagu kedua ruas dengan ( m  m   m ) maka diperoleh:
                                                           3
                                                 1
                                                      2
                                                                       
                                                p   p   p     p   p    p
                                                 1    2    3    1     2    3
                                               m   m    m     m   m    m
                                                 1    2    3      1    2    3
                  Jika diperhatikan, ruas kiri tidak lain dari pada kecepatan pusat massa sebelum tumbukan
                  dan ruas kanan adalah kecepatan pusat massa sesudah tumbukan. Jadi  “Pada proses

                  tumbukan  yang  tidak  melibatkan  gaya  luar,  pusat  massa  bergerak  dengan
                  kecepatan konstan”.
                                                            
                                                      v  pm   v pm                           Pers.(8.51)





                                                           163
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175