Page 166 - E-Modul FLIP BOOK
P. 166

Posisi pusat
                                                      massa








                  Gambar 7.10  Menentukan lokasi pusat massa benda yang bentuknya tidak teratur


                        Ikat satu titik permukaan benda dengan tali dan gantungkan secara bebas. Buatlah

                  garis vertical sejajar tali melalui benda. Kemudian ikat titik yang lain pada benda tersebut

                  dengan tali dan gantungkan secara bebas. Tarik garis lain yang sejajar tali melalui benda.
                  Perpotingan dua garis yang dibuat meruppakan lokasi pusat massa benda.

                        Benda yang bentuknya teratur dan fungsi kerapatan massa diketahui maka lokasi
                  pusat  massa  dapat  ditentukan  dengan  metode  integral.  Untuk  mendapatkan  formulasi

                  integral dari pusat massa, mari kita perhatikan aturan berikut ini.
                  Benda kontinu besar dapat dipandang gsebagai sejumlah tak terhingga dari titik titik kecil.

                  Dengan asumsi ini maka bentuk penjualan pada persamaan (8.31) sampai (8.34) dapat

                  ditransformasi sebagai berikut:
                                                N
                                                 m i   dm    dV
                                                              
                                                       
                                                 i 1
                                                N
                                                 m i r  i   r  dm     dV
                                                        
                                                                
                                                                   r
                                                 i 1
                                                N
                                                 m i x i   xdm   xdV
                                                                 
                                                         
                                                 i 1
                                                N
                                                 m i y i   ydm    ydV
                                                         
                                                                 
                                                 i 1
                                                N
                                                        
                                                                
                                                 m i z i   zdm    zdV
                                                 i 1
                  Dengan transformasi ini maka persamaan (8.31) – (8.34) menjadi :
                                                       r 
                                                       dV
                                               r pm                                     Pers.(8.35)
                                                      
                                                        dV
                                                        
                                                        xdV
                                               x pm  
                                                        dV





                                                           159
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171