Page 161 - E-Modul FLIP BOOK
P. 161

Selanjutnya kita membagi ruas kiri persamaan (8.19) dengan ruas kiri persamaan (8.18)
                  serta  ruas  kanan  persamaan  (8.19)  dengan  ruas  kanan  persamaan  (8.18)  sehingga

                  didapatkan:
                                                           
                                                      v 2   v                         Pers.(8.20)
                                                            1
                  Kita definisikan koefisien elastisitas
                                                               
                                                          v   v
                                                      e   2    1                               Pers.(8.21)
                                                          v   v 1
                                                            2
                                                      e  1                                   Pers.(8.22)


                     a. Tumbukan Elastis

                         Jika pada tumbukan dipenuhi e = 1 maka tumbukan tersebut dinamakan tumbukan
                     elastis.  Kondisi  ini  hanya  dipenuhi  jika  disamping  momentum  total  sebelum  dan

                     sesudah tumbukan sama besarnya, energi kinetik total sebelum dan sesudah tumbukan
                     juga sama (energi kinetik kekal). Contoh tumbukan yang mendekati tumbukan elastis

                     sempurna  adalah  tumbukan  antar  dua  bola  billiard.  Tumbukan  antar  partikel  sub

                     atomik seperti antar elektron dan antar proton dapat dianggap elastik sempurna.



















                  Gambar 7.8  Tumbukan antar bola billiard dianggap mendekati elastik sempurna


                     b. Tumbukan Tidak Elastis

                          Jika proses tumbukan memenuhi e < 1, maka tumbukan tersebut dikategorikan
                     sebagai  tumbukan  tidak  elastik.  Pada  tumbukan  ini  energi  kinetik  total  setelah

                     tumbukan lebih kecil daripada energi kinetik sebelum tumbukan. Makin kecil nilai e

                     maka makin besar energi kinetik yang hilang akibat tumbukan.
                     Contoh 8.6




                                                           154
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166