Page 13 - E-Modul Korosi- A. Muthmainnah
P. 13
BAB 2
MACAM KOROSI
Korosi terjadi tidak hanya melibatkan reaksi kimia, namun juga
reaksi elektrokimia. Lingkungan dapat memicu perpindahan elektron
dalam reaksi elektrokimin. Mekanisme korosi pada lingkungan terjadi
dengan proses yang berbeda-beda tergantung reaksi dan pemicunya.
Mekanisme korosi yang berbeda-beda akan menyebabkan korosi yang
berbeda pula. Dasar umum untuk mengklasifikasikan korosi yaitu dari
proses terjadinya korosi dan tampilan logam yang terkorosi. Tiap bentuk
korosi dapat diidentifikasi dengan observasi secara visual.
Pada umumnya pengamatan secara visual dengan mata dapat
dilakukan, namun terkadang dibutuhkan pengamatan yang lebih seksama
dengan menggunakan alat dengan perbesaran tertentu. Informasi penting
mengenai permasalahan korosi sclain observasi langsung pula dengan
pengujian korosi. Dibutuhkan pembersihan spesimen sebelum dilakukan
pengujian korosi. Bentuk-bentuk korosi dan karakteristik, mekanisme
dan langkah pencegahannya dapat dilihat pada masing-masing sub bab.
2.1 Korosi Merata (Uniform Corrosion)
Korosi yang terjadi secara bersamaan dan menyeluruh pada
permukaan logam diidentifikasi sebagai korosi merata. Hal ini
dikarenakan adanya reaksi dengan lingkungan sekitar. Secara umum
dikarakteristikkan oleh reaksi kimia atau reaksi clektrokimia yang
menghasilkan sama di scluruh permukaan atau di sebagian besar area.
Logam menjadi lebih tipis dan akhirnya rusak. Sebagai contohnya,
sepotong besi acau seng dibenamkan dalam asam belerang yang
diencerkan akan secara normal akan larut dengan kecepatan yang sama
di atas seluruh permukaannya. Sebuah pelat besi akan menunjukkan pada
dasarnya tingkat pengkaritannya adalah sama di seluruh permukaan luar
dari pelat besi tersebut. Korost jenis ini terlihat pada permukaan yang