Page 8 - Penanganan Pasca Panen Padi TI3_Neat
P. 8
PENANGANAN PASCA PANEN
Penanganan pasca panen padi harus memperhatikan
beberapa hal seperti:
a. Sanitasi ruang pengolahan, meliputi langit,
dinding ruang serta sarana pencucian dalam
keadaan bersih
b. Sanitasi karyawan, meliputi karyawan harus
selalu mencuci tangan, memakai seragam,
masker, sepatu boots dan tidak memakai
perhiasan saat bekerja.
Metode penyimpanan yang akan dilakukan setelah panen harus melewat
beberapa tahap berikut, diantaranya:
a. Pengeringan dapat dilakukan menggunakan matahari, gabah diletakkan di
alas terpal atau alas lain yang kering dengan ketebalan gabah sekitar 5-7 cm,
apabila musim hujan dapat menggunakan pengering buatan (Bobihoe., 2007).
b. Penggilingan dilakukan untuk mengubah gabah menjadi beras. Gabah yang
digiling harus diukur kadar air maksimal 14%. Penggilingan dilakukan
dengan menggunakan mesin hingga beras bersih dari kotoran.
c. Kegiatan penyortiran beras yaitu langkah akhir sebelum penyimpanan untuk
meningkatkan mutu beras yang dilakukan dengan memilah gabah yang belum
tergiling dari kotoran.
d. Kegiatan pengemasan beras dilakukan dengan mencantumkan merk, kode
produksi, varietas dll yang berisi mutu yang dimiliki pada kemasan.
e. Kegiatan penyimpanan harus berada pada gudang dengan drainase yang baik,
anti tikus, tidak langsung kontak dengan lantai dan menggunakan alas kayu,
serta tidak ada yang menempel pada dinding.
f. Pemeriksaan harus dilakukan secara teratur, meliputi suhu, warna, kadar air,
dan mutu beras agar aman dikosumsi. Suhu secara efektif mempengaruhi
proses pertumbuhan jamur pada padi selama penyimpanan (Bertuzzi et al,
2019).
Link
https://youtu.be/00akL2EuPv8 YouTube