Page 9 - 2_fix_Modul Teh indo dan dunia_Neat
P. 9
HOME
BAB II
BAHAN KAJIAN
Teh merupakan warisan budaya yang masih dilakukan hingga saat ini, bahkan
teh menjadi salah satu minuman favorit. Di Indonesia kebiasaan minum teh tersebar
secara luas di seluruh wilayah. Teh pertama kali dikenalkan semasa Dinasti Han (206
SM - 220 M) oleh Kaisar Shen Nung sebagai minuman kerajaan. Kemudian mulai
banyak dikenal oleh masyarakat pada semasa Dinasti Tang dan berkembang menjadi
industri terjadi pada Dinasti Ming (1368 - 1644 M). Perkembangan lebih pesat dipicu
karena dibawanya teh ke Eropa oleh Protugis dan Belanda yang diikuti dengan
penyebaran ke seluruh dunia (Martina et al, 2020).
Tanaman teh di Indonesia diperkenalkan oleh Dr. Andreas Cleyer pada tahun
1686, tetapi saat itu tanaman teh hanya dikenal sebagai tanaman hias di halaman
rumah. Tahun 1826 tanaman teh berhasil ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor,
dan pada tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Pada tahun
1828 pemerintah Belanda pada masa Gubernur Van Den Bosch, teh menjadi tanaman
yang harus ditanam rakyat melalui sistem kerja paksa. Dahulu teh sering digunakan
sebagai minuman utama dalam acara semi-formal dan disediakan dalam cangkir.
Masyarakat biasa mengkonsumsi teh dengan selera masing-masing seperti es teh, teh
manis, dan teh tawar.
Teh dipercaya memberikan banyak manfaat bagi kesehatan seperti mencegah
berat badan berlebih, anti aging, mencegah stress dan cemas. Setiap jenis teh
mempunyai manfaat yang berbeda-beda, untuk memperoleh manfaat secara maksimal
maka disarankan untuk mengonsumsi teh sesuai dengan kebutuhannya (Leonardo et
al, 2019). Seiring dengan kepopulerannya teh yang semakin meningkat, membuat teh
tidak lagi hanya disediakan dalam cangkir tapi juga dalam kemasan yang praktis
untuk dibawa kemana-mana. Dikalangan muda kebanyakan tidak memperdulikan
jenis teh yang dikonsumsi, melainkan karena aroma dan rasa yang pas untuk selera.
3