Page 10 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 10

Kokohnya  fondasi,  kuatnya  pilar  dan  harmonisnya  kelembagaan  menjadi  kunci

               pengembangan ekonomi kreatif.


                       Pengembangan  ekonomi  kreatif  Indonesia  tahun  2015-2019  diarahkan  untuk
               memantapkan  pengembangan  ekonomi  kreatif  dengan  menekankan  pencapaian  daya  saing

               kompetitif berlandaskan keunggulan sumber daya alam, budaya, dan sumber daya manusia
               berkualitas  dan  kreatif  dalam  memanfaatkan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi,  serta

               memperkuat  kelembagaan  untuk  menciptakan  iklim  usaha  kondusif  bagi  pengembangan
               industri kreatif lokal. Berdasarkan buku ekonomi kreatif “Kekuatan Baru Indonesia Menuju

               2025” disebutkan bahwa empat prinsip utama pengembangan ekonomi kreatif, yaitu:


                   1.  Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
                   2.  “Design Thinking”

                   3.  Seni dan budaya sebagai inspirasi

                   4.  Media sebagai saluran distribusi dan presentasi karya dan konten kreatif


               SUB SEKTOR INDUSTRI KREATIFITAS DALAM BIDANG KULINER


                       Pada tahun 2011, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memasukkan kuliner
               sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif. Kuliner pada dasarnya berkaitan erat dengan

               proses dalam menyiapkan makanan atau memasak yang merupakan kegiatan dasar manusia

               dalam  memenuhi  kebutuhan  hidupnya.  Istilah  kuliner  di  Indonesia  mulai  menjadi
               pembicaraan masyarakat pada tahun 2005 setelah program televisi “Wisata Kuliner”, meliput

               tempat-tempat  makan  yang  unik  atau  sudah  memiliki  reputasi  yang  baik  menjadi  favorit
               tontonan masyarakat Indonesia.

                       Berdasarkan  buku  Ekonomi  Kreatif:  Kekuatan  Baru  Indonesia  Menuju  2025
               (Kemenparekraf  2014),  kuliner  didefinisikan  sebagai:  kegiatan  persiapan,  pengolahan,

               penyajian produk makanan dan minuman yang menjadikan unsur kreativitas, estetika, tradisi,

               dan/atau  kearifan  lokal;  sebagai  elemen  terpenting  dalam  meningkatkan  citarasa  dan  nilai
               produk tersebut, untuk menarik daya beli dan memberikan pengalaman bagi konsumen. Dari

               definisi tersebut terdapat beberapa kata kunci, yaitu kreativitas, estetika, tradisi dan kearifan
               lokal yang dijelaskan sebagai berikut:

                       1.  Kreativitas

                       Kreativitas  yang  dimaksud  adalah  aspek  ide  baru  baik  melalui  kreasi  resep,  kreasi
                       cara pengolahan, maupun kreasi cara penyajian yang memberikan nilai tambah pada



                                                                                                       10
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15