Page 122 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 122

(pemerintah, institusi pendidikan, swasta) untuk mendukung pelaku usaha  ekonomi kreatif

               untuk masuk dalam industry baik di tingkal lokal, nasional maupun internasional.

                        Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pemerintah  kota  masih  belum  sepenuhnya

                mendukung  usaha  ekonomi  kreatif.  Hasil  survey  pada  pelaku  ekraf  di  kota  Kendari
                mengatakan bahwa apresiasi pemerintah kota pada industry kreatif masih sangat kurang.

                Indicator ini terlihat dari aktifitas ekonomi kreatif selama ini kurang mendapat tempat di

                pemerintah kota.

                        Akses permodalan, infrastruktur, pemasaran dan hakikat. Salah satu persoalan yang

                masih mengganjal dalam peninkatan usaha ekonomi kreatif adalah permodalan, dukungan
                infrastruktur,  pemasaran  dan  perlindungan  kekayaan  intelektual.  Data  hasil  penelitian

                menunjukkan bahwa di Kota Kendari, pelaku usaha ekonomi kreatif sebagian besar tidak

                menggunakan akses permodalan dari bank. Selain permodalan, persoalan lain yang tidak
                kalah pentingnya adalah pemasaran, banyak pelaku usaha di Kendari mengalami kesulitan

                dalam memasarkan produknya. Sebagai antisipasinya adalah pelaku usaha menggunakan
                media  social,  website  dan  blog  untuk  memasarkan  produk  ke    pasar.  Selain  itu,

                pelaku usaha industry kreatif terbantu dengan adanya festival atau eksebisi ekonomi kreatif
                yang  didukung  oleh  persorangan  atau  swasta.  Dukungan  pemerintah  kota  masih  kurang

                dalam mendukung  pemasaran  produk ekonomi  kreatif, jikalaupun adanya masih  bersifat

                temporer dan belum menjadi bagian pemerintah sebagai kegiatan rutin. Hal ini terlihat dari
                rendahnya  akses  pemasaran  produk-produk  yang  dapat  dipasarkan  di  level  nasional.

                Selama ini, pelaku usaha ekonomi kreatif produk-produknya hanya laku di aras lokal atau
                hanya  tersebar  luas  di  Sulawesi  Tenggara.  Persentase  ini  terlihat  bahwa  produk  yang

                tersebar mencapai 87 persen sedangkan nasional hanya berkisar pada 13 persen.


                        Dari hasil analisis potensi ekraf di Kota Kendari perlu adanya strategi yang terukur
                sehingga ekosistem  ekraf lebih berkembang di  Kota Kendari. Beberapa pendekatan atau

                strategi  dilakukan  untuk  mendukung  ekosistem  ekraf  tersebut  telah  dilakukan  beberapa
                tempat  atau kota kreatif di  Indonesia. Hasil penelitian Nurchayati dan  Ratnawati (2016)

                misalnya, penelitian tersebut mengenai perkembangan industry kreatif di Kota Semarang
                menyatakan pengembangan ekraf perlu dilakukan dengan mendekatkan pelaku usaha dan

                calon  wirausahawan  melalui  beberapa  cara.  Pertama,  melalui  knowledge  creative.

                Pendekatan  ini  dilakukan  dengan  pendidikan,  pelatihan,  studi  banding,  seminar  dan  hal
                lain yang dapat mengembangkan inovasi dan ide kreatif. Kedua, menerapkan strategi pasar




                                                                                                      122
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127