Page 37 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 37
Pada rantai nilai yang pertama, sebuah nilal dapat dibuat tanpa melalui koperasi. Nilai
tambah dapat diciptakan dari input input, proses produksi, distribusi, perdagangan dan hingga
barang tersebut hingga ke konsumen akhir.
Rantai nilai kedua, dapat diperoleh melalui koperasi. Dalam hal ini, koperasi dapat
memfasilitasi sebagai penyedia dapat menyimpan, menyimpan penyedia, input penyedia,
input penerima dan output pendistribusian hingga barang atau jasa itu sampai ke konsumen.
Persoalannya, bagaimana agar pada setiap langkah rantai nilai melalui koperasi ini
memberikan nilai tambah? Untuk dapat menciptakan nilai tambah, koperasi selain harus
melibatkan dalam penyedia input, penerima input serta produsen juga harus menciptakan
kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, desain, merek dagang dan royalti terhadap
produk-produk, baik yang dihasilkan oleh anggota koperasi yang memiliki baik di luar
anggota koperasi seperti perusahaan-perusahaan kecil yang ada di pedesaan. Koperasi pada
awalnya memiliki peran yang strategis di dalam kisaran nilai untuk koperasi yang memiliki
berbagai tujuan (fungsi), mulai dari simpan-pinjam, produksi, distribusi dan pemasaran
(penjualan dan pembelian). Aktivitas-aktivitas dalam penilaian nilai dilakukan, baik melalui
koperasi hingga nonkoperasi.
Di samping itu, proses nilai dapat dilakukan pada awal, mulai dari penyediaan input
bahan baku proses poduksi hingga barang tersebut ke konsumen. Pada penyediaan input,
misalnya bisa dengan mencari nomor baru dan meningkatkan kualitas input. Pada rantai
berikutnya yaitu bahan baku, nilai tambah dapat digabungkan dengan mengombinasikan
bahan baku misalnya Kentucky Fried Chicken (KFC) mempergunakan bahan baku daging
ayam yang digabungkan dengan tepung dan bumbu yang khas. Pada tahap produksi banyak
cara untuk menambah nilai, misalnya proses yang cepat, desain, keistimewaan dan tampilan
yang menarik. Selanjutnya, pada tahap pemasaran, nilai tambah dapat dibuat dengan
berbagai strategi dan cara, misalnya kemasan yang menarik, tempat yang strategis,
segmentasi pasar yang jelas, penyajian dan pelayanan yang menarik. Setelah barang sampai
ke konsumen, nilai tambah bisa dibuat dengan cara meningkatkan citra produk dan
perusahaan sehingga konsumen tetap loyal. Untuk menghasilkan nilai tambah seperti ini,
baik melalui jalur koperasi maupun tidak, sama-sama memeriksa kreativitas, yaitu dengan
berpikir untuk menghasilkan ide-ide, motivasi-motivasi dan melatih serta khayalan-khayalan
bagaimana agar masing-masing rantai menciptakan nilai tambah.
37