Page 42 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 42

e.  Kreasi dan gagasan untuk mengembangkan teknologi atau metode baru. Barang

                          boleh lama, tetapi dengan cara–cara yang lebih efisien dan efektif.
                       f.  Kreasi  dan  gagasan  untuk  mengembangkan  desain,  ukuran,  kualitas,  kemasan,

                          corak, keistimewaan barang dan jasa serta pelayanan yang akan diberikan. Produk
                          baru mengandung kualitas baru dan nilai tambah baru.

                       g.  Kreasi  dan  gagasan  untuk  mengembangkan  dan  memperluas  saluran,  lembaga
                          distribusi  dan  wilayah  pemasaran  baru.  Misalnya,  dengan  membuka  jaringan

                          pemasaran baru (seperti Akfamart, Yomart, Circle K) dan mengembangkan agen-

                          agen di beberapa daerah pemasaran.
                       h.  Kreasi  dan  gagasan  untuk  menciptakan  produk,  melalui  proses  perbaikan  yang

                          terus–menerus  (proses  Kaizen).  Ini  pertama  kali  dilakukan  oleh  perusahaan-

                          perusahaan Jepang.

                       Bila  ide  dan  gagasan  itu  muncul,  ide  dan  gagasan  tersebut    harus  segera

               ditransformasi  ke  dalam  bentuk  produk  (barang  dan  jasa)  yang  mengandung  pembaruan
               untuk menghasilkan kekayaan intelektual, desain, paten, hak cipta, royalty dan merek dagang.


                   2.  Model Penciptaan Nilai Melalui Produksi


                       Nilai  –  nilai  komersial  yang  diciptakan  oleh  industri  kecil  pada  umumnya  masih

               rendah  dan  didominasi  oleh  hasil  produksi  yang  monoton,  terbatas,  tidak  berkembang,
               beberapa jenis, turun-turunan serta tanpa standar kualitas dan harga yang jelas. Agar industri

               kecil  dapat  menciptakan  nilai  tambah,  hal  tersebut  perlu  diadakan  pengembangan  produk
               yang menekankan pada hal–hal sebagai berikut:


                       a.  Pengembangan produk yang berbasis budaya dengan kreasi baru yang beragam.

                          Misalnya, bagaimana mengombinasikan produk khas dan kerajinan antar daerah,

                          kesenian  antar  daerah,  mengangkat  budaya  menjadi  nilai–nilai  komersial  dan
                          ekonomis.

                       b.  Pengembangan desain produk yang dinamis. Pengembangan desain produk harus
                          dilakukan secara kreatif dan berkeseimbangan. Semakin cepat perubahan desain,

                          maka cenderung semakin pendek lingkaran hidup produk tersebut (life circle of
                          product). Semakin dinamis desain produk, maka cenderung semakin tinggi nilai

                          tambah dan nilai ekonomis produk tersebut.

                       c.  Pengembangan standar produk yang sesuai dengan pangsa pasar. Standar produk
                          harus menyelesaikan dengan kebutuhan pasar. Akan tetapi, bisa saja para kreator


                                                                                                       42
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47