Page 85 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 85
mereka dapat memajang karyanya tersebut dan juga dapat menjadi tempat dimana ia akan
mendapat perkerjaan disana dengan catatan gaieri tersebut jika ada dibuka untuk umum.
Masalah bantuan modal perbankan adalah sulitnya pelaku industri untuk mengurus
bantuan baik ke perbankan. Penyebabnya adalah pelaku industri yang belum memiliki
wawasan mengenai permodalan untuk industri kecil. Pemerintah kurang mensosialisasikan
mengenai prosedur dan kemudahan mendapatkan modal. Public Relation Kreatif Indie
Clothing Kommunity (KICK) Ridho Alhadi mengatakan industri kreatif merasa kurang
diperhatikan oleh pemerintah padahal sudah memberikan kontribusi pendapatan pajak yang
tidak sedikit. Pelaku industri kreatif selama ini berjuang sendiri membangun dunia distro
Bandung dengan membentuk wadah komunitas pengusaha clothing.
Pelaku industri kreatif mengeluh sulitnya mengakses bantuan modal kepada
perbankan, sehingga terpaksa mengandalkan dana hasil patungan dengan sesama pelaku
usaha. Namun ketika perusahaan clothing tersebut sudah besar, barulah perbankan
berbondong-bondong menawarkan kredit kepada pelaku usaha. Selain permodalan, inisiatif
pemerintah untuk mempromosikan berbagai industri kreatif di Bandung terutama yang
bergerak di bidang fashion nyaris tidak ada sehingga ide-ide kreatif tidak bisa dinikmati
semua kalangan.
Bekraf sedang merancang sebuah program yang disebut Dana Ekonomi Kreatif.
Dekraf adalah sebuah kesepakatan dari berbagai sumber pendanaan yang ada dan
dialokasikan khusus untuk portofolio sektor ekonomi kreatif. Pengalokasian khusus untuk
sektor ekonomi kreatif tersebut meliputi sumber pendanaan yang berbentuk hibah. pinjaman
atau kredit, maupun penyertaan saham. Saat ini, kendala yang masih dihadapi oleh sektor
ekonomi kreatif, khususnya permodalan, karena mereka sulit untuk mendapatkan akses
perbankan. Konsep ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreativias dengan mengandalkan ide dan stock of
knowledge dari sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor prodksi utama dalam kegiatan
ekonominya.
Kota Bandung menjadi salah satu percontohan dalam pengembangan ekonomi kreatif
yang melibatkan komunitas secara aktif, Bandung memberikan sumbangan ekonomi kreatif
sebesar 4,75% pada tahun 2006 atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
sebesar 5,6%. Bandung pun menjadi kota pertama yang berhasil menggunakan model ABCG
(Akademisi. Bisnis Sektor, Community, Government), dalam mengembangkan ekonomi
85