Page 33 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 33
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
memimpin Lembaga Eijkman (1992-2014)– menjelaskan, hanya
tiga sosok yang fotonya dipajang di tempat yang terhormat itu,
tak lain, karena mereka yang patut dicatat sebagai yang telah
membuat milestone (loncatan besar) dalam sejarah Lembaga
Eijkman.
Christiaan Eijkman, direktur pendiri, yang menemukan
bahwa ayam menunjukan gejala beri-beri apabila diberi pakan
beras yang putih, membuka adanya animal model untuk
mencari jawaban penyebabnya. Atas temuanya Eijkman diganjar
Hadiah Nobel bidang kedokteran tahun 1929, sehingga telah
mengangkat nama lembaga riset itu ke tingkat dunia. Gerrit
Grijns, direktur yang memindahkan lembaga dari rumah sakit
militer (RSPAD sekarang) ke gedung baru di Salemba. Dia
pula yang pertama menyatakan, berdasarkan hasil eksperimen
dengan ayam sebagai animal model, bahwa penyebab beri-beri
adalah defisiensi suatu zat yang kemudian kita kenal sebagai
vitamin. Lalu Achmad Mochtar? “Prof. Dr. Achmad Mochtar
adalah orang Indonesia pertama yang menjadi direktur di
lembaga yang punya reputasi dunia ini. Mochtar syahid sebagai
pahlawan untuk menyelamatkan Lembaga Eijkman dan para
sejawat dan anak buahnya dari kejahatan perang Jepang”. 1
***
Nama Prof. Dr. Achmad Mochtar sempat lama tenggelam
dalam perbincangan publik dan ilmuwan Indonesia. Padahal,
1 Wawancara Sangkot Marzuki, 24 November 2020.
4