Page 25 - E-LKM ANNELIDA
P. 25

berpotensi  mengandung  protein  kadar  protein

                                          (Liline, 2017).




                                          2.  Tradisi Bau Nyale


                                             Tradisi  Bau  Nyale  berasal  dari  bahasa  Sasak.
                                          Dalam  bahasa  Sasak,  Bau  artinya  menangkap

                                          sedangkan  Nyale  merupakan  nama  sejenis  cacing

                                          laut.  Jadi  sesuai  namanya,  tradisi  ini  kegiatan

                                          menangkap  Nyale  yang  ada  di  laut.  Tradisi  Bau

                                          Nyale  di  Lombok,  Nusa  Tenggara  Barat,  adalah
                                          upacara  tahunan  yang  dilakukan  oleh  masyarakat

                                          Suku  Sasak  untuk  menangkap  cacing  laut  atau

                                          cacing  palolo  (Palola  viridis)  yang  muncul  ke

                                          permukaan  laut  sekali  setahun,  sekitar  bulan

                                          Februari atau Maret, untuk melakukan reproduksi.
                                          Tradisi ini memiliki makna yang mendalam sebagai

                                          simbol  kesuburan  dan  kehidupan,  serta  dianggap

                                          sebagai  jelmaan  Putri  Mandalika  dalam  legenda

                                          lokal.  Palola  viridis  dimanfaatkan  sebagai  sumber

                                          makanan  dan  pengetahuan  lokal  tentang  siklus

                                          hidup dan cara menangkapnya telah diwariskan dari
                                          generasi  ke  generasi,  menjadi  bagian  penting  dari

                                          budaya lokal dan contoh etnosains (Fazalani, 2018).


                                          3.  Pengolahan  Laor  secara  Tradisional  di

                                             Kepulauan Maluku

                                             a. Pengolahan Laor di Desa Latuhalat, Ambon
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30