Page 37 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 37
perlawanan keras dari lawan-lawan politik dinasti Umayyah.
Sejak sepeninggal Hisyām bin Abdul Malik, para pemimpin
dari dinasti Umayyah terus melemah bukan hanya persoalan
moral tetapi juga lemah dalam persoalan politik. Kelemahan
ini kemudian dimanfaatkan oleh musuhnya dinasti Umayyah
untuk menghancurkan dan segera dilakukan penggantian.
Menurut Pakar sejarah, Badri Yatim terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan dinasti Umayyah melemah yang
membawanya kepada kehancuran, yaitu sebagai berikut:
1. Sistem penggantian khalifah melalui garis keturunan
adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih
menekankan kepada aspek senioritas. Peraturan sistem
penggantian khalifah yang tidak jelas ini menyebabkan
terjadi persaingan yang tidak sehat di kalangan pada
anggota keluarga istana. Hal ini dipandang Muawiyah
mengesampingkan suatu prinsip-prinsip pemilihan yang
menghantarkan Yazid bin Muawiyah sebagai putra
mahkotanya yang awalnya republikanisme lalu diganti
menjadi monarky turun temurun.
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Umayyah tidak bisa
dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi pada
masa Ali. Sisa-sisa Syi’ah para pengikut Ali dan Khawarij
menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di
masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti
pada masa pertengahan dinasti Umayyah. Penumpasan
gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.
24