Page 5 - Bahan Ajar Revisi_Multikultural_Melia_2022
P. 5
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan multikultural anak usia dini menjadi salah satu mata kuliah wajib yang
harus ditempuh mahasiwa Program Studi Pendidikan Guru - Pendidikan Anak Usia Dini (PG
PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang akan menjadi pondasi mahasiswa
sebaga calon Pendidik anak usia dini dan pembentuk awal krakter yang bukan hanya dilihat
dari segi dimensi kognitif, tetap perlu adanya dimensi afektif dan psikomotorik.
pengembangan pendidikan multikulutural akan membentuk mahasiswa yang lebih terbuka
toleran, demokratis dan nilai budaya dan kebangsaan, tentunya menjadi pondasi utama
sebagai calon guru pendidikan anak usia dini. Mahasiswa yang telah memahami pendidikan
multikultural akan memberi dampak positif sebagai calon tenaga pendidik yang akan mampu
menumbuhkan kerakter anak didikan yang lebih toleran, terbuka dan yang terpenting
tertanam nilai kebangsaan dan cinta tanah air dari usia dini.
Terwujutnya Pendidikan multikultral harus benar-benar bisa dipahami oleh
mahasiswa sebagai landasan dalam pemahaman pluralrimes bukan sekedar teoritis namun
secara praktis, sehingga akan terbentuknya guru berkualitas dan profesional sebagai pendidik
anak usia dini. Pendidikan multikultural diharapkan meningkatkan keterampilan mengajar
mahasiswa yang bukan sekedar masalah kognitif, namun hal lebih luas lagi yang menyangkut
moral, hak asasi manusia, agama dan keanekaragaman. Materi pendidikan multikultural
pendidikan anak usia dini masih terdapat kendala dalam pengajaran terutama reprensi buku
ajar yang sangat minim, khusus pedidikan multikultural untuk anak usia dini, pengalaman
dari semester yang sudah ada, hal ini memicuh kurangnya motivasi mahasiswa dalam proses
belajar sehingga menimbulkan kesenjangan hasil penilaian. Referensi yang masih sangat
minim, tidak adanya cetakan buku khusus Pendidikan multikultural anak usia dini yang di
edarkan dan masih sangat sedikit artikel ilmia yang membahas pendidikan kultural anak usia
dini, hal ini menjadi hambatan utama mahasiswa dalam melaksakan tugas yang diberikan dan
hanya terpaku pada materi yang diberikan dosen, hal ini tentunya dapat menyebabkan
mahasiswa tidak dapat mengekspor diri dalam pengembangan mata kuliah yang diberikan.
Kekurangan bahan ajar menjadi kelemahan utama dalam proses belajar, buku
Pendidikan multikultural yang beredar di pasaran hanya bersifat umum saja, seperti yang di
tulis oleh Suryana dan Rusdiana (2014) berjudul Pendidikan Multikultural Suatu Upaya
Peningkatan Jati Diri Bangsa, tentunya terdapat perbedaan dalam pengimplementasi pada
pendidikan anak usia dini. Pendidikan multikultral dalam pendidikan anak usia dini menjadi
salah satu tuntutan dalam kurikulum protatipe 2022 dimasa pendemi yang mendorong dan
1

