Page 7 - Bahan Ajar Revisi_Multikultural_Melia_2022
P. 7

pendidik yang  menajadi garda terdepan dalam menenamkan kerakteristik kebangsaan dari

               usia dini sejak dini melalaui pendidikan anak usia dini.

                                                         BAB II

                                                TINJAUAN PUSTAKA

               A.  Deskriktif Teoritik

               1.  Pendidikan Multikultural
                       Manusia memiliki kesamaan dalam derajat, memiliki kesempatan dalam semua  hal

               bidang  kehidupan,  terutama  untuk  mendapat  pendidikan,  tidak  ada  yang  membedakan

               manusia. Tuhan telah menciptakan manusia dari berbaga macam ras dan etnis yang beragam,
               satu  dan  lain  saling  bersosialisasi,  baik  dalam  bentuk  budaya  maupun  agama,  hal  inilah

               memunculkan  perlunya  Pendidikan  Multikultural  yang  menjaga  dari  penindasan  akibat
               perbedaan. Manusia sebagai mahluk yang mulia harus memulia sesama sebagai mahluk yang

               setara, karena masih sangat banyak terjadi permasalahan yang diakibatkan karena perbadaa n,

               baik itu agama, ras, budaya maupun jenis kelamin.
                       Pendidikan  Multikultural  memuat  beberapa  konsep  yang  perlu  diterapan  :  1)

               Kesadaran dalam memahami nilai kbehinekaan, ras, jenis kelamin, etnis, agama, budara serta
               bahasa. 2) Perbedaan menjadikan kekuatan solidaritas, persaudaran sehingga menumbuhkan

               perdamain dalam kehidupan sosial. 3) Konflik dan Perbedaan opini dibangun dengan rasa

               perdamaian dan kesadaraan yang menjadi perbedaa suatu warna. 4) Penanaman pendidikan
               akan menumbukan toleransi dan kebersamaan.

                       Indonesia  yang  memiliki  keaneka  ragaman  sudah  sangat  lama  memahami
               permasalahan akibat perbedaan, sehingga Indonesia telah menanamkan pada masyarakat ke

               Bhinekaan  Tunggal  Ika,  sebagai  semboyan  kesatuan  Indonesia  dengan  Negara  kepulauan
               yang  beragam  jenis  budaya,  etnis  dan  ras.  Konteks  pendekatan  yang  dilakukan  dengan

               mentransformasi nilal-nilai  yang mampu mencerdaskan  dan memuliakan  manusia  dengan

               menghargai  identitas  dirinya, menghargai  perbedaan suku  bangsa, budaya,  ras, agama dan
               kepercayaan, cara pandang serta  menggali dan menghargai  kearifan  lokal budaya Indonesia

               (Agustian Murniati, 2019). Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan Negara Kesatuan
               Indonesia merupakan bagian penerapan Pendidikan Multikultural yang ditanamkan kepada

               pendidikan indonesia dari mulai usia.






                                                            3
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12