Page 10 - lkpd biotek
P. 10
individu wortel. Tumbuhnya satu sel menjadi tanaman yang utuh karena sel
maupun jaringan tersebut ditanam pada suatu media yang dilengkapi dengan
berbagai macam makronutrien maupun mikronutrien yang dibutuhkan oleh
tanaman. Medium tersebut juga diperkaya dengan hormon pertumbuhan,
misalnya auksin dan sitokinin. Penambahan hormon ini tergantung
padakebutuhan tanaman dan tujuan pelaksanaannya. Misalnya apabila ingin
menumbuhkan akar dari suatu jaringan, maka ditambahkan hormon auksin
dalam medium. Namun, apabila ingin menumbuhkan tunas dari suatu sel
maupun jaringan maka medium tersebut ditambah dengan sitokinin. Selain itu,
hormon auksin mempunyai kemampuan untuk menutup luka dengan memacu
pembelahan sel sehingga membentuk gumpalan kalus. Kalus ini berupa massa
sel yang belum terdiferensiasi. Kalus juga dapat ditumbuhkan dalam medium
yang ditambah dengan sitokinin berlebih.
Gambar 3. Perkembangan teknik kultur jaringan
Tahap-tahap kultur jaringan dalam membentuk embrio dari sel somatik
serupa pada tahap perkembangan zigot menjadi embrio. Perkembangan tersebut
dimulai dari sel → globular → bentuk jantung → bentuk torpedo → bentuk
kotiledon → bentuk plantlet (tumbuhan muda). Perhatikan Gambar 3 di atas.
Kultur jaringan sebenarnya merupakan perbanyakan vegetatif seperti
halnya pada pencangkokan maupun stek, hanya saja dalam menanam
(mengkultur) cukup berupa jaringan atau sel saja. Selain itu, medium yang
digunakan tidak berupa tanah, tetapi menggunakan medium buatan (biasanya
berupa agar-agar yang diperkaya dengan hormon, vitamin, dan unsur hara).
Kultur jaringan merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan
tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Teknik ini hanya
membutuhkan jaringan maupun sel dari tumbuhan dan akan didapatkan tanaman
7
7