Page 23 - 21A_Kelompok 2_Bookchapter Fismod (Relativitas Khusus 2)_Revisi
P. 23
dan dengan mencari x,
+ + 1 +
= 1 − 2 = [ 1 − 2 ] == [ 1 ]
− ( ) − ( ) − ( − 2)
2
Rumusan untuk x ini akan sama dengan yang diberikan dalam Pers. 3.13, yaitu x = ct
jika kuantitas dalam tanda kurung sama dengan 1. Jadi
+
= 3.15
−( − )
dan
= 3.16
√ −
Dengan memasukkan k dalam Pers. 3.11 dan 3.16, kita dapatkan transformasi lengkap dari
pengukuran suatu kejadian dalam S terhadap pengukuran yang sesuai yang dilakukan dalam S',
memenuhi persamaan
−
′ = 3.17
√ −
′
= 3.18
′
= 3.19
−
′ = 3.20 Transformasi Lorentz
√ −
Persamaan tersebut merupakan transformasi lorents. Persamaan itu pertama kali ditemukan
oleh seorang fisikawan Belanda H.A. Lorentz yang menunjukkan bahwa rumusan dasar dari
keelektromagnetan sama dalam semua kerangka acuan yang dipakai. Baru bertahun-tahun
Einstein menemukan arti penting sesungguhnya dari persamaan itu. Jelaslah bahwa transformasi
Lorentz tereduksi menjadi transformasi galileo jika kelajuan relatif v kecil dibandingkan dengan
kelajuan cahaya c.
19