Page 22 - 21A_Kelompok 2_Bookchapter Fismod (Relativitas Khusus 2)_Revisi
P. 22

dan dengan mencari x,

                                                                                       
                                           +                +                    1 +    
                                                               
                                 =     1 −    2  =      [  1 −    2  ] ==      [  1         ]
                                     − (     )           − (     )             − (  − 2)
                                                                                    2      


               Rumusan untuk x ini akan sama dengan yang diberikan dalam Pers. 3.13,  yaitu x = ct
               jika kuantitas dalam tanda kurung sama dengan 1. Jadi

                                            
                                         +
                                              =                          3.15
                                              
                                      −(  −  )
                                                 
               dan
                                        =                                3.16
                                                  
                                          √  −
                                                  


               Dengan memasukkan  k dalam Pers. 3.11 dan 3.16, kita dapatkan transformasi lengkap dari
               pengukuran suatu kejadian dalam S terhadap pengukuran yang sesuai  yang dilakukan dalam S',

               memenuhi persamaan

                                              −    
                                        ′ =                              3.17
                                                    
                                           √  −
                                                    

                                       ′
                                         =                               3.18

                                       ′
                                         =                               3.19


                                                 
                                             −    
                                        ′ =                              3.20   Transformasi Lorentz
                                                   
                                           √  −
                                                   

               Persamaan tersebut merupakan transformasi lorents. Persamaan itu  pertama kali ditemukan
               oleh seorang fisikawan Belanda H.A. Lorentz yang menunjukkan bahwa rumusan  dasar dari

               keelektromagnetan  sama  dalam  semua  kerangka  acuan  yang  dipakai.  Baru  bertahun-tahun

               Einstein menemukan arti penting sesungguhnya dari persamaan itu. Jelaslah  bahwa transformasi
               Lorentz tereduksi menjadi transformasi galileo jika kelajuan relatif v kecil dibandingkan dengan

               kelajuan cahaya c.
                                                                                                           19
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27