Page 89 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 89

70    Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.


            yang berlaku di Jawa dan Madura dan Staatsblad Nomor
            490 Tahun 1938 tentang Inlandsche Gemeente Ordonantie
            Buiten Gewesten (IGOB) yang berlaku di luar daerah Jawa
            dan Madura.
                Dengan keluarnya UU Nomor 19  Tahun 1965  tentang
            Desapraja  sebagai bentuk Peralihan  untuk mempercepat
            terwujudnya Daerah Tingkat III di seluruh wilayah Republik

            Indonesia; maka IGO  dan IGOB  dinyatakan  tidak berlaku
            lagi dan keberadaan masyarakat adat diintegrasikan dengan
            desapraja sebagai langkah persiapan melakukan pembentukan
            daerah tingkat II, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 18
            Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. UU
            Nomor 19 Tahun 1965 tersebut dicabut dengan UU Nomor 6
            Tahun 1969, dan dengan berlakunya UU Nomor 5 Tahun 1974

            tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah dan UU Nomor
            5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, maka pengaturan
            tentang  masyarakat adat  sebagaimana diatur dalam  UU
            sebelumnya menjadi tidak berlaku.
                Pasal  51  ayat (1)  UU  No. 24  Tahun 2003  tentang
            Mahkamah Konstitusi menegaskan bahwa  ada  empat

            kualifikasi  pemohon  dalam pengujian undang-undang,
                               103
            yaitu:  (1)  perorangan   warga negara Indonesia; (2)
                                 104

            103  Dimaksudkan dengan  “pemohon” adalah  pihak  yang
                menganggap hak dan/atau kewenangan konstitusionalnya
                (hak-hak  yang diatur dalam  UUD  Tahun  1945)  dirugikan
                oleh berlakunya undang-undang.
            104  termasuk juga kelompok  orang  yang mempunyai
                kepentingan yang sama.
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94