Page 17 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 17

pelaksanaan reforma agraria yang bukan sekedar sebagai
             ritme birokrasi yang biasa, melainkan sebuah gebrakan yang
             melibatkan komitmen politik dan aliansi luas antara BPN di
             daerah, dinas-dinas pemerintah, serikat tani dan LSM, serta
             kalangan akademisi yang berkepedulian.
                   Pelaksanaan reforma agraria sebagai gebrakan semacam
             di atas hanya dapat dimungkinkan apabila pelaksanaan
             reforma agraria dapat ditapakkan pada identifikasi problem-
             problem kemiskinan, agraria, ekologi, produktivitas, dan
             perencanaan pembangunan di daerah bersangkutan, dan
             proses pelaksanaannya dilakukan secara kolaboratif dengan
             melibatkan multi-pihak. Hanya dengan proses yang demikian-
             lah maka urgensi pelaksanaan reforma agraria dapat diupaya-
             kan menjadi kesadaran dan komitmen bersama di daerah,
             menjadi proses partisipatif yang menjamin keterlibatan
             banyak pihak, yang pada akhirnya akan dapat mengantarkan
             pada integrasi agenda reforma agraria dengan perencanaan
             pembangunan di daerah.
                   Buku ini mengangkat tema payung:  Memahami dan
             Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria dan Krisis Sosial
             Ekologi. Melalui tema payung ini akan diurai berbagai krisis
             sosial ekologi dan problem agraria di wilayah Jawa bagian
             selatan, sehingga bentuk-bentuk kebijakan pertanahan untuk
             pemecahannya dapat dipahami dan ditemukan secara lebih
             baik.
                   Untuk dapat mengurai berbagai problem agraria dan
             krisis sosial ekologi di wilayah Jawa bagian selatan, ada empat
             persoalan yang secara khusus akan dijadikan fokus perhatian
             disini. Keempat persoalan ini merupakan masalah pokok
             agraria yang banyak berkembang di berbagai penjuru tanah
             air dewasa ini, dan juga banyak ditemukan di wilayah Jawa
             bagian selatan, yaitu: (1) konflik klaim penguasaan dan
             pemilikan tanah dan sumber-sumber agraria lainnya: (2)
             hilangnya penguasaan rakyat atas tanah dan sumber-sumber

             3
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22