Page 117 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 117

104   Prof. Dr. Maria SW Sumardjono., S.H., MCL., MPA


            mengupayakannya melalui berbagai  cara. Namun  demikian
            setiap upaya harus ada landasan hukumnya.
                Mencermati uraian dalam bab-bab terdahulu, beberapa
            hal dapat dicatat. Pertama, UUPA yang merupakan landasan
            kebijakan dan  regulasi di  bidang  pertanahan,  tidak  selalu
            dipahami  secara  utuh  oleh  pembuat kebijakan. UUPA itu
            sejatinya berdimensi  dua,  yakni mengatur  tentang bidang

            agraria secara  keseluruhan  (lex  generalis), dan  mengatur
            tentang pertanahan  (lex  specialis).  Upaya penyempurnaan
            UUPA yang ditempuh lebih difokuskan kepada penyusunan
            undang-undang  yang  bersifat  lex  specialis.  Kebutuhan
            akan  adanya  suatu  undang-undang  yang  mengatur  tentang
            penguasaan dan  pemilikan  sumber daya alam  secara
            keseluruhan (lex generalis), sebagai landasan berpijak seluruh

            kebijakan dan peraturan perundang-undangan sektoral belum
            memperoleh perhatian yang semestinya.
                Kedua,  penyempurnaan UUPA melalui Rancangan
            Undang-Undang tentang  Pertanahan  (RUUP)pun  terkesan
            kurang bersungguh-sungguh. Barangkali hal ini dipengaruhi
            oleh  keputusan  politis  yang  disepakati  antara  Pemerintah

            dan DPR RI  untuk  tidak merubah UUPA namun  cukup
            membentuk UU  Pertanahan. Masalahnya,  pembentukan
            RUUP yang bagaimana? RUUP versi DPR RI 2013 yang pernah
            dibahas  dengan  Pemerintah  namun tidak tuntas  sampai
            dengan berakhirnya masa bakti  anggota DPR RI  periode
            2009-2014, memang masih memerlukan perbaikan. Namun,
            oleh Pemerintah, RUUP itu diberikan masukan melalui Daftar

            Inventarisasi Masalah (DIM)  per  tanggal  13 Juni  2017,  yang
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122