Page 114 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 114

Regulasi Pertanahan dan Semangat Keadilan Agraria  101


                  memindahkan hak,  maka Hak Milik  Atas Satuan
                  Rumah Susun langsung diberikan dengan perubahan
                  menjadi Hak  Pakai  Atas  Satuan  Rumah  Susun
                  kepada Orang  Asing  yang  bersangkutan” (Pasal  6
                  ayat (2)), maka terjadi 2 (dua) kesalahan sekaligus.
                  HMSRS sampai kapanpun tidak dapat dirubah status
                  atau nama haknya. Yang dapat dirubah adalah status/
                  hak atas tanah-bersama. Di samping itu, jika orang
                  asing melakukan perbuatan hukum yang jelas-jelas
                  melanggar ketentuan UUPA (Pasal 26 ayat (2), Pasal
                  30 ayat (2) dan Pasal 36 ayat (2)), akibat hukumnya
                  adalah,  perbuatan hukumnya batal  demi hukum,
                  hak atas  tanahnya  hapus, dan  tanahnya  menjadi
                  tanah  negara.  Hal  ini oleh  Permen/Ka  BPN  No.  29
                  Tahun 2016 justru diberi kemudahan .yang ternyata
                  melanggar  konsep  tentang rusun.  Permen/Ka BPN
                  No. 29 Tahun 2016 itu jelas melanggar UUPA karena
                  mengganti  sanksi  dengan  perubahan  HMSRS yang
                  tidak lazim karena bertentangan dengan konsep dasar
                  tentang  rusun.  Ketika  suatu peraturan perundang-
                  undangan yang lebih rendah (Permen) bertentangan
                  dengan yang lebih tinggi (UUPA), maka peraturan ini
                  tidak mempunyai validitas. Lebih lanjut, kerancuan
                  terjadi  ketika HMSRS yang  kemudian bisa dirubah
                  menjadi HPSRS yang dimiliki oleh WNA itu jika suatu
                  saat  dialihkan kepada  seorang  WNI,  maka HPSRS
                  kembali/berubah menjadi HMSRS (Pasal 1 ayat (2)).
                  Pertanyaannya adalah, apakah  begitu  mudahnya
                  merubah  konsep  dan  undang-undang  (UUPA  dan
                  UURS) demi alasan pragmatis yang sama sekali tidak
                  menjamin kepastian hukum?

                  Belajar dari Permen ATR/Ka BPN No. 29 Tahun 2016,
                  menyusun  peraturan  itu  harus dilandasi dengan
                  konsep  yang ada.  Seandainya dapat diupayakan
                  penyederhanaan jenis hak atas tanah sesuai dengan
                  asas hukum adat yang merupakan dasar dari hukum
                  agraria nasional, menjadi dua macam hak saja yakni
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119