Page 130 - PROYEK PROFIL PELAJAR PACASILA
P. 130

Bu Ambar  : Benar kata Bara. Yuk, kita duduk melingkar saja biar bisa bergantian
                                   melihatnya.
                    Anak-anak lalu duduk melingkar saling bergantian melihat dan mengamati dengan
                    teliti.

                    Pak Andi     : Bagaimana, apakah kalian sudah tahu apa saja yang kita butuhkan
                                   untuk membuat buku pop up-nya?

                    “Sudah, Pak.” “Aku tahu.” “Yang jelas pakai kertas.” “Pakai lem juga.” “Pakai gunting.”
                    “Pakai krayon.” Jawaban anak sangat beragam.
                    Bu Ambar  : Hebat kalian semua, sebaiknya kita tulis di papan ya supaya tidak
                                   ada yang terlewat. Ada yang mau bantu tulis?

                    “Saya, Bu,” jawab Tanti. Lalu Angger juga menawarkan diri, “Saya juga bisa, Bu .”
                    Bu Ambar  : Boleh, nanti bisa bergantian.

                    Pak Andi lalu membawakan kertas plano dan spidol.
                    Pak Andi     : Bisa ditulis di sini dulu, ya biar mudah.

                    Anak-anak menyahut: “Oke.”
                    Tanti lalu menggelar kertasnya dan berkata, “Yang ditulis apa dulu? Bahan apa
                    alatnya?”

                    Angger       : Bahannya dulu saja, nanti aku yang menulis alatnya ya. Kan kita gantian.
                    Bu Ambar  : Wah, kalian semangat sekali, ya. Ayo kita sebutkan dulu bahannya
                                   apa saja biar Tanti bisa menuliskan.

                    Anak-anak  : Kertas gambar. Kertas yang untuk sampul. Lem. Krayon. Kertas lipat
                                   untuk menghias. Pensil. Spidol.

                    Tanti        : Sebentar, jangan cepat-cepat, aku nulisnya bingung.

                    Bu Ambar lalu membantu mengulang apa yang disebutkan anak-anak. “Kertas
                    gambar, kertas sampul, lem, krayon,  kertas lipat, pensil, spidol.  Apalagi anak-
                    anak?” Anak-anak kembali mengamati dan membolak-balikkan, “Sudah cukup.”
                    Kemudian Bara menyeletuk, “Bu guru, ini kertas gambarnya dobel, karena
                    gambarnya harus dijepit supaya  bisa berdiri. Berarti butuh kertas gambar banyak.”

                    Bu Ambar  : “Oh  ya, coba  teman-teman  periksa  lagi,  benarkah  yang  dikatakan
                                   Bara?”


                    Anak-anak kembali melihat-lihat, meraba, membolak-balik, mengintip, meneliti.
                    “Iya, Bu, benar,” kata mereka sambil bergumam  bagaimana membuatnya nanti,
                    ya?  Kiki dengan suara lembut berkata, “Ini di bawah gambar ada ceritanya juga,
                    lho.” “Iya, ya,” teman-temannya mengiyakan. “Berarti kita butuh buku cerita,” lanjut
                    mereka.





                    118      Buku Panduan Guru Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135