Page 39 - Etnobotani Desa Colo Gunung Muria by Nurul Inayah
P. 39
Awar-Awar
Gambar 34. Awar-Awar
Sumber: dokumentasi
pribadi (20 Maret 2024)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus septica Burm.F
Morfologi
Batang bengkok-bengkok, lunak, ranting bulat silindris. Permukaan batang
cokelat pucat hingga cokelat kekuningan. Daun tunggal, bertangkai, duduk daun
berseling atau berhadapan. Helaian berbentuk bulat telur atau elips, dengan
pangkal cordate (membentuk seperti jantung) hingga runcing, ujung daun
meruncing, tepi daun rata, permukaan atas berwarna hijau tua mengkilat,
dengan banyak bintik-bintik yang pucat, permukaan bawah berwarna hijau
muda, gundul (tidak berbulu). Bunga majemuk susunan periuk berpasangan,
bertangkai pendek, pada pangkalnya memiliki 3 daun pelindung yang berwarna
hijau muda atau hijau abu-abu. Buah tipe periuk, berdaging, buah masak
berwarna keputihan dengan bintik kekuningan, tekstur kasar dan berbintil-bintil.
Bagian yang Dimanfaatkan
Akar, batang, daun, buah, getah
Pemanfaatan oleh Masyarakat
Tanaman awar-awar biasa digunakan oleh masyarakat Desa Colo sebagai obat
tradisional seperti bagian daun untuk obat bisul, dan bagian akarnya dapat
mengobati keracunan makanan.
Cara Penggunaan
Obat bisul : daun awar-awar dicuci hingga bersih lalu ditumbuk halus
dicampur dengan sedikit air, kemudian dioleskan ke bagian bisul.
Obat keracunan makanan: akar awar-awar ditumbuk sampai halus
ditambahkan sedikit air, kemudian diperas. Air perasan diminum.
E T N O B O T A N I D E S A C O L O 35