Page 73 - Sejarah Daerah Lampung
P. 73
S4
.jagalah baik-baik orang.itu. Dan lagi semua orang yang berdagang
merica, hendaklah (25) membeli bea satu talen (25 sen) tiap sera-
tus juta (?) kepada periggawa karena sudah .. : ......... .
2. (9) Demikian pula barang siapa yang merampok, atau menculik
orang (perempuan) di laut maupun (10) di darat, tanpa mendapat
perintah dari Kanjeng Sultan orang itu dihukum mati dan anak is-
trinya (11) dibawa ke Surosoan dijadikan budak istana. Serta se-
gala kekayaannya diserahkan kepada Kanjeng Sultan (12) Dan
lagi . . . . .. .. . . .. .. .. . dan jika ada orang Lampung hendak (15) be-
pergian dengan perahu baik membawa muatan (dagangan dan ba-
rang-barang lain) atau tidak, hendaklah diminta cap (surat ijin) pe-
rahu kepada penggawa (16) dengan membayat satu talen. Dan ja-
ngaii . . . . . . . . . . . Dan di sinilah lagi perintah Kanjeng Sultan kepada
punggawa Sukung ~ kepada orang lain Cili (k) - cili (k) Mereka
. itu diperintah (33) menanam merica liina ratus pohon tiap orang:.
nya.
Jadi jelas kiranya kepada kita, bahwa masa antata tahun 1500 -
. .
18000 M pengaruh Banten atas Lampung sudah demikian kuatnya ..
Namun demikian.tidak pula bisa diptingkiri bahwa di Lampung Utara
yaitu di sekitar darah Tulangbawang terdapat pula pengaruh dari Ke-
sultanan Palembang. Sudah sejak lama diketahui, bahwa Palembang
menjadi pasar lada yang berasal dari daerah Jambi, Bangka, dan Tu•
langbawang, (Lampung). Jadi terlihat bahwa hubungan Palembang-
Lampung bersifat ekonomis, yaitu hubungan antara daerah penghasil · -
lada dengan pasar tempat penumpukan lada yang akan diekspor ke
luar negeri. Karena itu sejarah mencatat adanya pertikaian antara Pa-
' lembang-Banten.
Dalam catatan sejarah diketahui bahwa antara tahun 1596:.1608' ·
Banten pemah menyerang Palembang. Pada tahun 1596 dikatakan