Page 19 - E-Modul Sistem Pertahanan Tubuh Manusia
P. 19
B. MEKANISME SISTEM PERTAHANAN TUBUH
2. Pertahanan Spesifik (Adaptif)
2. Pertahanan Spesifik (Adaptif)
Antibodi
2) Interaksi Antibodi dan Antigen
2) Interaksi Antibodi dan Antigen
2) Interaksi Antibodi dan Antigen
Ikatan antigen dan antibodi akan
menginaktifkan antigen dengan cara
Netralisasi (menutup Aktivasi sistem
epitop dengan Aglutinasi mikroorganisme Presipitasi antigen terlarut komplemen
menyelimuti antigen)
Bakteri Molekul
Virus Komplemen
Molekul
antigen
Bakteri Sel asing Lubang
Menimbulkan Menyebabkan
Fagositosis Sel lisis
Makrofag
Gambar 6. Mekanisme Pengikatan Antibodi ke Antigen
Sumber: id.pinterest.com
Aglutinasi (penggumpalan), terjadi apabila antigen berupa materi partikel
seperti bakteri atau sel darah merah. Molekul antibodi memiliki minimal dua
pengikatan antigen. Contoh, IgM dapat mengikat lima bakteri, kompleks besar
ini mudah untuk difagositosis oleh makrofag.
Presipitasi (pengendapan), pengikatan silang molekul-molekul antigen yang
terlarut dalam cairan tubuh. Setelah diendapkan, antigen dikeluarkan dan
dibuang melalui fagositosis.
3) Jenis Imunitas (Kekebalan tubuh)
3) Jenis Imunitas (Kekebalan tubuh)
3) Jenis Imunitas (Kekebalan tubuh)
Jenis imunitas terhadap penyakit (patogen) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
sebagai berikut.
Imunitas aktif, diperoleh melalui kontak langsung dengan toksin atau patogen
sehingga tubuh mampu memproduksi antibodi sendiri.
Imunitas aktif alami
Terjadi apabila seseoorang terpapar satu jenis penyakit, kemudian sistem
imunitas memproduksi antibodi dan limfosit khusus. Imunitas ini sifatnya
dapat seumur hidup (cacar dan campak) atau sementara (gorone dan
pneumonia).
12