Page 111 - Modul Perkuliahan Getaran dan Gelombang FlipDFP Pro
P. 111
2 ( ) =
1
x = n atau
2
1
x = (2n) , dengan n = 0, 1, 2, 3, . . . (7-22)
4
Persamaan (7-22) dapat kita nyatakan dengan kalimat sebagai berikut.
Untuk gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas, letak
titik-titik perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap (2n) dari
seperempat panjang gelombang.
Letak titik simpul ditentukan oleh syarat:
cos 2 ( ) = 0
Kosinus mempunyai nilai nol untuk sudut-sudut fase 2, 3 2, 5 2, .
⁄
⁄
⁄
. ., (2n + 1) 2, sehingga kita peroleh
⁄
cos 2 ( ) = cos (2 n + 1) , dengan n = 0, 1, 2, 3, . . .
2
2 ( ) = (2 n + 1)
2
1
x = (2n + 1) , dengan n = 0, 1, 2, 3, . . . (7-23)
4
Persamaan (7-23) dapat kita nyatakan dengan kalimat sebagai berikut.
Untuk gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas, letak
titik-titik simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil (2n + 1)
dari seperempat panjang gelombang.
Contoh 4.5 Letak simpul pada gelombang stasioner akibat pemantulan
pada ujung bebas. Salah satu ujung dari seutas tali yang panjangnya 5
m digetarkan harmonik naik-turun, sedang ujung lainnya dibiarkan
bebas begerak. Berapa panjang gelombang yang merambat pada tali
jika simpul ke-8 berjarak 2 m dari titik asal getaran?
Jawab:
Misal simpul ke-8 adalah titik P, maka OP = 2 m
OP = l – x atau x = l – OP
= 5 m – 2 m = 3 m
Wahyudi, S.Pd, M.Si, dkk / Modul Perkuliahan Getaran dan Gelombang 101

