Page 60 - E-BOOK
P. 60
Birokrat Senior Bekerja dengan Hati “Antara Biografi dan Karya Pengabdian”
memperbaiki dan meningkatkan yang kurang serta melakukan hal-hal baru yang
belum dilakukan sebelumnya,” ungkap Frans Pekey.
Keenam Budaya Kerja Berintegritas tersebut yaitu : Pertama adalah Tertib
Administrasi, di mana semua pekerjaan atau tugas yang dikerjakan harus
tercatatkan, tersimpan dan terdokumentasikan dengan baik dan aman. Hal tersebut
dimaksudkan untuk mempermudah pemantauan dan penilaian kinerja, juga
sebagai bahan evaluasi serta dasar pengambilan kebijakan ke depannya. Dengan
demikian, nantinya setiap kebijakan, program atau rencana pembangunan dapat
disusun dan dibuat berdasarkan data yang valid.
Kedua, Tertib Aturan. Dimana semua yang direncanakan, dikerjakan dan dilaporkan
harus berdasarkan aturan atau ketentuan yang berlaku. Hal itu demi menghindari
adanya temuan yang kemudian menjadi masalah,” jelasnya.
Dalam implementasi budaya kerja, Frans Pekey juga menghimbau agar setiap
aparatur patuh dan berpedoman pada aturan yang berlaku. Demi menjaga
integritas tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik di lingkup Pemerintahan 59
Kota Jayapura.
Ketiga, Frans Pekey mendorong terciptanya pelayanan prima secara menyeluruh di
lingkup Pemerintahan Kota Jayapura. Bagi Frans Pekey, pelayanan prima menjadi
faktor penting untuk mengakselerasi pembangunan dan memupuk kepercayaan
masyarakat, sebagai modal untuk meningkatkan partisipasi publik dalam laju
pembangunan daerah.
“Service excellent atau pelayanan yang prima Itu menjadi standar. Misalnya
di sektor kesehatan, seperti di Puskesmas dan rumah sakit. Kemudian untuk
pendidikan di sekolah-sekolah. Juga pada pelayanan kependudukan di Dukcapil
(Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Lalu yang tidak kalah penting
pelayanan administrasi umum di tingkat distrik, kelurahan dan kampung. Serta
pelayanan perizinan, nah pelayanan perizinan penting untuk meningkatkan geliat
ekonomi. Baik itu di sektor industri dan perdagangan, pariwisata, pertanian, dan
ketenagakerjaan,” dipaparkan oleh Frans Pekey.
Pada masa transisi ini, Frans Pekey juga mendorong optimalisasi transformasi