Page 64 - E-BOOK
P. 64
Birokrat Senior Bekerja dengan Hati “Antara Biografi dan Karya Pengabdian”
Nafri, Kampung Skou Yambe, Kampung Skou Mabo dan Kampung Skou Sae.
Pada perkembangan selanjutnya, sejalan dengan wilayah administratif
Pemerintahan Kota Jayapura di bagian barat yang meliputi kawasan adat suku-
suku Sentani, khususnya untuk wilayah Heram, maka di wilayah ini terdapat dua
kampung adat, yaitu Kampung Waena dan Kampung Hebheibulu Yoka.
Untuk wilayah Kota Jayapura sendiri terdapat 10 sepuluh kampung adat. Masing-
masing kampung adat ini dipimpin oleh seorang pemimpin adat yang disebut
Ondoafi (Port Numbay) dan Ondofolo (Sentani). Baik Ondoafi maupun Ondofolo
berperan sebagai pemimpin tertinggi yang membawahi para kepala suku dibawah
kekuasaannya.
Adapun kelembagaan adatnya disebut sebagai lembaga Keondoafian atau
Keondofoloan. Di dalam kepemimpinan Ondoafi dan Ondofolo, terdapat struktur
pemerintahan adat yang jelas dengan berbagai strata dan pembagian tugas antara
kepala-kepala suku yang berada di bawah lembaga Keondoafian atau Keondofoloan 63
tersebut.
Masyarakat adat ini memiliki tatanan adat serta tradisi budaya yang kuat dan
diwarisi secara turun-temurun. Populasi suku-suku orang Port Numbay menurut
data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Jayapura adalah kurang lebih
15.000 jiwa.
Orang Port Numbay telah mengenal dunia luar dengan menerima penyebaran
agama Kristen (Terang Injil Kristus) yang sejalan dengan masuknya Pemerintah
Hindia Belanda sejak awal tahun 1900; atau lebih dari 110 tahun yang lalu. Wilayah
Port Numbay, tepatnya di Teluk Youtefa menjadi pintu masuknya pekabaran Injil
dan Pemerintahan Hindia Belanda di Tanah Tabi.
Ketika masuknya pekabaran Injil dan Pemerintahan Hindia Belanda, terdapat
berbagai perubahan mendasar dan bahkan gegar budaya yang amat sangat
mendalam. Bahkan hal itu juga menyebabkan dampak yang sangat signifikan,
seperti musnahnya benda-benda budaya dan tradisi karena dianggap sebagai
penyembahan kepada berhala; renggangnya hubungan antara pemimpin dan