Page 90 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JANUARI 2020
P. 90

keinginan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui
               peningkatan investasi.

               Namun, ia mengingatkan pemerintah duduk bersama agar regulasi yang akan
               memayungi rencana tersebut tidak mengesampingkan perlindungan terhadap
               tenaga kerja.
               "Kita setuju dengan apa yang diinginkan oleh Pak Jokowi, pertumbuhan ekonomi
               naik, investasi naik, kemudian tercipta lapangan kerja baru, tetapi kita tidak setuju
               bila perlindungan menjadi kurang," kata Iqbal dalam diskusi bertajuk " Omnibus Law
               Bikin Galau" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2020).

               Ia menyebut, salah satu kekhawatiran soal adanya Omnibus Law Cipta Lapangan
               Kerja yakni mudanya tenaga kerja asing yang tidak memiliki skill masuk ke dalam
               negeri.

               Selain itu, ada wacana penerapan pengupahan berdasarkan jam kerja. Persoalan
               lainnya yaitu wacana dihapusnya sanksi kepada perusahaan yang memberikan upah
               di bawah ketentuan minimum.

               Menurut Iqbal, hal-hal seperti itu salah bila diterapkan lantaran akan berdampak
               terhadap kesejahteraan pekerja.

               "Yang tadinya mau investasi, (membuka) lapangan kerja, malah jadi cilaka. Kan
               singkatannya kata orang-orang begitu, (RUU) cipta lapangan kerja itu jadi cilaka,"
               kata dia.
               Pengusaha ingin segera rampung

               Wakil Ketua Umum Apindo sekaligus CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani,
               menyebut economic slow down dirasakan sejumlah pengusaha di Indonesia
               terutama penurunan nilai ekspor.

               "Impact-nya pasti terasa di Indonesia dan 60 persen untuk domestik. Jadi dengan
               adanya ini (RUU Omnibus law) akan terbantu, tapi yang jelas untuk ekspor kena
               banget dan kelihatan," kata Shinta di Kempinski Jakarta, Rabu (4/12/2019).

               Shinta menjelaskan, ini bukan hanya soal insentif namun ada hal yang fundamental
               yang harus diperbaiki, dimana insentif akan sulit didapat jika regulasi belum
               mendukung.

               "Makanya kita kejar omnibus law karena itu penting. Kalau itu tidak diperbaiki dari
               sisi perijinan usaha, maka itu enggak bisa insentifnya (sulit)," jelas Shinta.

               Shinta menjelaskan, dengan maslah pelemahan ekonomi maka saat ini kompetisi
               akan menjadi semakin ketat dan setiap pengusaha berebut mendapatkan kue yang
               lebih kecil.

               "Ini kan slowing down tapi kompetisinya makin lebih ketat. Jadi kita harus



                                                       Page 89 of 93.
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94