Page 204 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2020
P. 204

Insentif kedua, PPh Pasal 22 Impor yang dipungut oleh Bank Devisa atau Direktorat
               Jenderal Bea dan Cukai pada saat Wajib Pajak (WP) melakukan impor barang. WP
               yang dapat dibebaskan dari pungutan adalah usaha yang sesuai dengan kode
               klasifikasi dan telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE. Di antaranya, industri kulit
               buatan/ imitasi dan industri minuman ringan.

               Permohonan Surat Keterangan Bebas Pemungutan PPh Pasal 22 harus diajukan oleh
               WP secara tertulis kepada Kepala KPP tempat WP Pusat terdaftar. Jangka waktu
               pembebasan berlaku sejak tanggal Surat Keterangan Bebas diterbitkan sampai
               dengan 30 September 2020.

               Insentif berikutnya, pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 sebesar 30 persen dari
               angsuran yang seharusnya terutang. Usaha yang berhak mendapatkan fasilitas ini
               sama dengan KLU yang mendapatkan fasilitas pembebasan PPh Pasal 22 Impor.

               Relaksasi dilakukan dengan menyampaikan pemberitahuan pengurangan besarnya
               angsuran secara tertulis kepada Kepala KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.

               "Jika WP memenuhi kriteria insentif tersebut, maka pengurangan besarnya angsuran
               akan berlaku sampai dengan Masa Pajak September 2020," seperti tertulis dalam
               Pasal 8.



















































                                                      Page 203 of 273.
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209