Page 351 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 351

Berdasarkan aturannya, besaran upah itu berlaku bagi pekerja atau buruh yang mempunyai
              masa kerja kurang dari satu tahun. Sementara besaran upah untuk pekerja dengan memiliki
              masa kerja lebih dari satu tahun menggunakan ketentuan struktur dan skala upah.

              "Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari UMP," ungkap putusan keempat aturan
              tersebut, seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (28/12).

              Pengusaha  yang  sudah  memberikan  upah  lebih  tinggi  dari  besaran  UMP  2022  dilarang
              mengurangi  atau  menurunkan  pemberian  upah  kepada  pekerja.  Bila  ada  perusahaan  yang
              melanggar, maka akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan.

              "Perusahaan yang melanggar ketentuan dimaksud dalam diktum ketiga, diktum keempat, dan
              diktum  kelima,  dikenakan  sanksi  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan  perundang-undangan,"
              terang putusan keenam.

              Lalu, apa sanksinya? Berdasarkan Keputusan Gubernur terbaru, Pemprov DKI Jakarta melakukan
              penetapan besaran UMP 2022 dengan mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja.

              Pasal 185 UU tersebut menyatakan bahwa barang siapa yang melanggar ketentuan Pasal 42
              ayat 2, Pasal 68, Pasal 69 ayat 2, Pasal 80, Pasal 82, Pasal 88A ayat 3, Pasal 88E ayat 2, Pasal
              143, Pasal 156 ayat 1, atau Pasal 160 ayat 4 dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat satu
              tahun dan paling lama empat tahun.

              "Dan denda paling sedikit Rp100 juta dan paling banyak Rp400 juta," terang Pasal 185 UU Cipta
              Kerja.

              Ketentuan sanksi dan denda tersebut berlaku pula untuk pengusaha yang membayar upah lebih
              rendah dari upah minimum sesuai ketentuan Pasal 88E ayat 2.
              Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta
              Andri  Yansyah  mengatakan  penetapan  UMP  DKI  2022  terbaru  menggunakan  Peraturan
              Pemerintah  (PP)  Nomor  78  Tahun  2015  tentang  Pengupahan.  Namun,  juga  tetap
              mempertimbangkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Mulai  dari  klaster  pertama  dengan  tidak  menggunakan  PP  78/2015.  Klaster  kedua  (setelah
              revisi) dengan menggunakan PP 78/2015 sampai terakhir menggunakan PP 36/2021," kata Andri
              di Gedung DPRD Jakarta.
              Kendati begitu, ia tidak menjelaskan secara pasti apa saja sanksi yang akan dikenakan bila ada
              pengusaha yang melanggar. Sementara berdasarkan PP 78/2015, ada beberapa sanksi yang bisa
              diterapkan  bila  pengusaha  tidak  membayar  upah  sampai  melewati  jangka  waktu  yang
              ditentukan.
              "Sanksi  administratif  berupa  teguran  tertulis,  pembatasan  kegiatan  usaha,  penghentian
              sementara sebagian atau seluruh alat produksi, dan pembekuan kegiatan usaha," terang Pasal
              59 ayat 2 PP 78/2015.

              Sementara di PP 36/2021, pengenaan sanksi administratif sama dengan PP 78/2015. Sanksi akan
              dikenakan bagi pengusaha yang tidak memberikan bukti pembayaran upah yang memuat rincian
              upah yang diterima pekerja atau buruh pada saat upah dibayarkan.







                                                           350
   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356