Page 360 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 360

Judul               TPPO TKI Ilegal ke Malaysia Digagalkan
                Nama Media          Analisa Daily
                Newstrend           PMI Ilegal
                Halaman/URL         Pg4
                Jurnalis            zie
                Tanggal             2021-12-28 10:34:00
                Ukuran              77x230mmk
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 15.015.000

                News Value          Rp 75.075.000
                Kategori            Ditjen Binapenta, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Subdit  IV/Renakta  Direktorat  Reserse  Kriminal  Umum  (Ditreskrimum)  Polda  Sumatera  Utara
              (Sumut) menggagalkan praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebanyak lima orang
              Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia. Di mana, kelimanya dijanjikan untuk bekerja sebagai
              Pekerja Rumah Tangga (PRT) di negara jiran tersebut.



              TPPO TKI ILEGAL KE MALAYSIA DIGAGALKAN

              Medan, (Analisa) Subdit IV/Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda
              Sumatera  Utara  (Sumut)  menggagalkan  praktik  Tindak  Pidana  Perdagangan  Orang  (TPPO)
              sebanyak lima orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia.

              Di mana, kelimanya dijanjikan untuk bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) di negara
              jiran tersebut.

              Direktur  Reskrimum  Polda  Sumut,  Kombes  Pol  Tatan  Dirsan  Atmaja  menjelaskan,  dalam
              pengungkapan kasus ini, pihaknya turut mengamankan dua wanita sebagai tersangka, yakni AP
              alias B, warga Medan dan S alias P, warga Deliserdang.

              Dia membeberkan, kedua tersangka tersebut ditangkap pada 21 Desember 2021 lalu.

              "Polisi  melakukan  penyelidikan  berdasarkan  laporan  masyarakat,"  katanya  didampingi  Kabid
              Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (27/12) petang.

              Dalam  modusnya,  terang  Tatan,  kedua  tersangka  merekrut  kedua  korban  dengan  cara
              mengiming-imingi  pekeijaan  yang  layak  dan  upah  yang  menggiurkan.  Kedua  tersangka  ini,
              sambungnya, memiliki peran masing-masing, yaitu sebagai perekrut dan penampung.

              Sebelum berangkat, lanjut Tatan, para korban diberi uang tinggal masing-masing Rp 1 juta.
              Untuk  memuluskan  aksinya,  tersangka  terlebih  dahulu  menempatkan  para  korban  di  lokasi
              penampungan di Dumai, Provinsi Riau.

              "Para tersangka sudah beroperasi sejak tahun 2000." terangnya.

                                                           359
   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365